Krisis Politik Thailand Mereda, Harga Karet Melemah

Bisnis.com,04 Des 2013, 11:26 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet turun hingga hari kedua sekaligus melemah dari level tertinggi dalam dua bulan setelah krisis politik di Thailand sebagai negara produsen dan eksportir terbesar dunia mereda.

Kontrak karet untuk pengiriman Mei di bursa Tokyo Commodity Exchange melemah 0,7% menjadi 272,1 yen per kilogram (US$2.655 per metrik ton) dan diperdagangkan pada posisi 273 yen pukul 11.28 waktu setempat atau pukul 09.28 WIB. Nilai kontrak paling aktif itu mencapai 275,3 yen pada 2 Desember atau yang tertinggi sejak 26 September.

Pelaku aksi protes di Bangkok menyatakan mereka akan menghentikan aksinya karena ada perayaan kelahiran Raja Thailand. Namun mereka menyatakan tidak akan kompromi dan akan terus mendesak PM Yingluck Shinawatra turun dari kekuasaannya.

“Kontrak turun setelah terjadi aksi borong terkait spekulasi mengenai stok karet di Thailand,” ujar Gu Jiong, seorang analis pada perusahaan pialang komoditas Yutaka Shoji Co. di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (4/12/2013). Dia menambahkan situasi di Thailand tampaknya akan stabil.

Kontrak untuk pengiriman Mei di bursa Shanghai Futures Exchange sedikit menguat ke posisi 19.440 yuan (US$3.192) per ton.

Harga karet Thailand untuk sistem free-on-board naik selama empat sesi perdagangan kemarin dan menguat 0,9% menjadi 81,95 baht (US$2,55) per kilogram, menurut Rubber Research Institute of Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini