2014, Adhi Karya Siapkan Capex Rp879 Miliar

Bisnis.com,05 Des 2013, 21:05 WIB
Penulis: Herdiyan

Bisnis.com, JAKARTA—Kontraktor pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp879 miliar untuk pengembangan bisnis tahun depan.

Direktur Keuangan Adhi Karya Supardi menuturkan belanja modal itu untuk mendukung investasi bisnis hotel, properti dan realty, serta proyek infrastruktur dan transportasi.

“Sumber dana yang akan digunakan berasal dari obligasi tahap II yang diterbitkan awal tahun ini, juga berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan,” ujarnya di sela-sela paparan publik, Kamis (5/12/2013)

Menurutnya, sebagian besar investasi tahun depan merupakan pengalihan (carry over) dari dana yang tidak terserap di tahun ini.

Adhi Karya merevisi belanja modal dari target semula Rp747 miliar menjadi hanya Rp680 miliar hingga akhir tahun ini.

Menurutnya, pemangkasan belanja modal itu disebabkan tertundanya pembangunan tiga hotel dan sejumlah proyek perseroan lainnya akibat izin yang belum keluar.

Menurutnya, rencana awal Adhi Karya optimistis ketiga hotel yang sedang dibangun di Bekasi, Medan, dan Jakarta itu bisa rampung tahun ini.

“Namun, ternyata izinnya saja sulit keluar. Kami targetkan izin akan keluar akhir tahun ini. Jadi, itu berimbas pada penyerapan modal tahun ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan perseroan menargetkan pendapatan Rp14,7 triliun tahun depan atau tumbuh 41,3% dari proyeksi tahun ini Rp10,4 triliun.

Sejalan dengan itu, perseroan menargetkan mampu meraih laba bersih sebesar Rp570,6 miliar pada tahun depan, atau tumbuh 41,7% dari proyeksi laba tahun ini sebesar Rp402 miliar.

Secara keseluruhan, pendapatan Adhi Karya terbesar masih disumbang bisnis jasa konstruksi sebesar Rp9,9 triliun, disusul jasa properti dan real estat sebesar Rp1,6 triliun, bisnis jasa kontraktor engineering, procurement, and construction (EPC) sekitar Rp1,3 triliun, serta bisnis pabrik beton (precast) sebesar Rp800 miliar.

“Sebanyak 60% pendapatan Adhi Karya disumbang bisnis jasa konstruksi, selebihnya 40% dari jasa pengembangna lainnya,” kata Supardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini