Persamaan Kepribadian Mandela dan Filosofi Batik

Bisnis.com,06 Des 2013, 09:47 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Filosofi pembuatan batik yang memerlukan kesabaran dan keharmonisan merupakan cermin kuat kepribadian Nelson Mandela sehingga tidak heran hingga meninggalnya tokoh legendaris itu menjadi penggemar produk nasional tersebut.

Buktinya, Mandela pun mengenakan batik pada banyak acara-acara resmi, termasuk pada acara penutupan Piala Dunia tahun 2010. Perkenalan pertama Mandela dengan batik terjadi pada tahun 1990 beberapa bulan setelah ia dibebaskan dari penjara Pulau Roben.

Indonesia termasuk salah satu negara pertama yang dikunjungi Mandela sebagai presiden Kongres Nasional Afrika (ANC).

"Pada akhir Oktober 1990--lawatan pertama ke luar negeri, salah satunya adalah Indonesia. Saat itu pemerintah memberikan baju batik," kata Sugeng Raharjo sebagaimana dikutip situs berita BBC.co.uk, Jumat (6/12/2013). Dia menambahkan bahwa sejak lawatan itu presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan ini sering memakai batik.

"Batik mencerminkan kesabaran dan keharmonisan dalam menentukan corak dan warna. Inilah ciri kepribadian Mandela," ujar Sugeng yang menjadi notulen saat Mandela bertemu Presiden Suharto.

Sejak mendapatkan hadiah batik dari Indonesia itu, Mandela terkesan dengan warna dan corak batik dan mulai mengenakannya sebagai simbol kedekatan Indonesia dan Afrika Selatan, kata Sugeng.

"Pernah saya sekali bertemu dengan beliau saat mengadakan kuliah di Johanessburgh ketika beliau berusia 88 tahun dan beliau masih mengenakan batik," tambah Sugeng.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini