Bank Bukopin Incar Pertumbuhan Kredit 17%

Bisnis.com,06 Des 2013, 00:09 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Bukopin Tbk menargetkan pertumbuhan kredit 16%--17% pada 2014, ditopang segmen usaha kecil, menengah dan koperasi yang fokus pada sektor perdagangan.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan peningkatan kredit itu seiring dengan pertumbuhan UKMK sektor perdagangan yang diproyeksikan tumbuh cukup baik pada tahun depan.

Selain itu, dia mengungkapkan, perseroan akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan menambah produk untuk meningkatkan fee base income. Hingga akhir 2013, perseroan menargetkan pertumbuhan fee base income di atas 15%. 

"Ke depannya, kami juga akan mengembangkan segmen public service bekerja sama dengan PLN dan Jamsostek untuk mengembangkan pengiriman uang dan produk. Untuk mendukung kerja sama tersebut, kami akan menambah kualitas teknologi," ucapnya, Kamis (5/12/2013).

Hingga September 2013, laba tahun berjalan setelah pajak sebesar Rp717,31 miliar, tumbuh 18% dari periode yang sama tahun lalu pada Rp607,73 miliar. Peningkatan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekspansi kredit.

Total kredit yang disalurkan pada kuartal III/2013 sebesar Rp45,98 triliun, tumbuh 16,5% dari posisi Rp39,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp52,62 triliun, tumbuh 10,2% dari periode yang sama tahun lalu Rp47,74triliun. Adapun komposisi DPK yakni giro sebesar Rp8,9 triliun, tabungan Rp12,73 triliun dan deposito Rp31 triliun.

Hingga September 2013, Bank Bukopin berhasil membukukan aset sebesar Rp65,7 triliun, tumbuh12% dari posisi Rp58,64 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
 
Glen menambahkan pertumbuhan kredit usaha kecil menengah dan koperasi (UKMK) sebesar 16,45% menjadi Rp16,79 triliun, dari posisi Rp14,4 triliun. Lanjutnya, porsi kredit UKMK hingga September 2013 mencapai 34,14% dari total porsi kredit perseroan.

Pada 2014, perseroan menargetkan segmen UKMK tumbuh 17,5%--20% dan segmen mikro sebesar 30%--35%.
 
Selain itu, perseroan siap menerbitkan penawaran saham terbatas (rights issue) sebesar 25% saham baru atau 2,65 juta saham biasa kelas B baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk meraup dana segar Rp1 triliun hingga Rp1,7 triliun. Adapun harga yang ditawarkan perseroan ke pasar sebesar Rp650--700 per saham.

Glen mengatakan tujuan diadakannya aksi korporasi untuk memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dan melakukan ekspansi di tengah sengitnya perebutan likuiditas. 

Posisi CAR perseroan hingga September 2013 sebesar 15%, Joko mengharapkan agar CAR perseroan menjadi 17% usai aksi korporasi digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini