Agribisnis Rumput Laut Belum Berkembang

Bisnis.com,08 Des 2013, 20:01 WIB
Penulis: Arys Aditya

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) kecewa atas ketidakmampuan pemerintah mengembangkan potensi  rumput laut mengingat besarnya peluang pasar dunia pasca bencana topan Haiyan.

Pengelolaan yang dimaksud adalah farming practices, atau bagaimana tata cara budidaya rumput laut yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang kualitasnya konsisten sehingga meningkatkan daya saing di pasar luar negeri termasuk pasokan dari Filipina.

Blue print agribisnis rumput laut saja kita tidak punya,” kata Safari Azis, Ketua Umum ARLI, Minggu (8/12/2013).

Padahal Indonesia memiliki potensi besar menjadi produsen rumput laut dunia.

Selama ini Indonesia masih produsenutama rumput laut jenis echeuma sementara untuk Gracilaria sp. masih di bawah Chili.

Pemerintah, kata Azis, juga selalu berlebihan dalam menyebutkan jumlah rumput laut yang diproduksi.

Dia mencontohkan target produksi rumput laut 2013 mencapai 4 juta ton tetapi ketika dibutuhkan seperti sekarang, tidak ada di pasaran.

“Tidak mungkin perusahaan menyimpan, harganya sedang sangat bagus kok. Padahal peluang ada, barangnya malah tidak ada,”  katanya.

Azis menambahkan, jika masalah mendasar itu tidak segera diselesaikan, kesempatan Indonesia menjadi pemain utama rumput laut dunia, sulit dicapai padahal, devisa yang bisa dihasilkan sangat besar.

BPS mencatat, ekspor tertinggi  rumput laut terjadi pada 2011 sebanyak 159.248 ton senilai US$157,62 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini