Layanan Kapal Dharma Lautan Utama Lampaui Standar Dunia

Bisnis.com,11 Des 2013, 18:44 WIB
Penulis: Peni Widarti
/Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA – Perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) memperkuat jasa penyeberangan untuk meningkatkan pertumbuhan industri pelayaran yang relatif stagnan pada tahun ini.

Direktur Utama DLU Bambang Haryo mengatakan industri pelayaran dalam beberapa tahun terakhir ini tidak mampu tumbuh akibat persaingan dengan moda transportasi lain, salah satunya transportasi udara.

Pesawat lebih memberikan kemudahan, kecepatan dan ongkos yang relatif terjangkau sehingga penumpang lebih memilih menggunakan jalur udara.

“Mungkin perusahaan pelayaran lain mengalami penurunan sampai 30%, tetapi kami stagnan karena kami berusaha mengambil segmen kompetitor dengan memperkuat layanan dan fasilitas,” katanya di Surabaya, Rabu (11/12/2013).

Dia menjelaskan layanan plus yang diberikan oleh DLU yakni berupa informasi keselamatan dan tata cara penyelamatan diri yang terpasang pada layar layaknya layanan dalam pesawat terbang, ruangan ber-AC, fasiltas laundry gratis, potong rambut, dan pijat gratis bagi pengemudi truk serta terdapat pramugari.

“Ini inovasi kami sejak 2000 dan terus dipertahankan, walau mempengaruhi biaya produksi tetapi kami berusaha merebut segmen sesama moda sehingga kekurangannya bisa tertutupi,” ujar Bambang.

Bambang mengklaim jika layanan yang diberikan oleh DLU selama ini merupakan satu-satunya di dunia yang melebihi standar pelayaran. Bahkan, katanya, DLU berkali-kali memperoleh penghargaan tingkat nasional daninternasional atas pelayanan prima.

“Ternyata dari 26 standar layanan yang ada di kapal-kapal, 65% bentuk layanannya itu tidak ditemui di dunia internasional, jadi baru ada di Indonesia,” tuturnya.

Saat ini DLU telah memiliki 41 armada, 80% di antaranya merupakan kapal impor dari Jepang dan sisanya kapal buatan galangan lokal. Selain itu, DLU memiliki galangan sendiri yang berfungsi untuk perawatan kapal-kapalnya dengan memanfaatkan industri komponen kapal lokal.

Prospek industri pelayaran ke depan, kata Bambang, masih bisa bertumbuh dua kali lipat dari kondisi sekarang jika industri di sektor agro dan perdagangan ditingkatkan.

“Pertumbuhan ekonomi itu dibarengi dengan perpindahan logistik dan manusia. Kalau pertumbuhan ekonomi naik, otomatis logistik juga akan tumbuh bahkan 99% logistik antarpulau menggunakan kapal,” imbuhnya.

DLU melalui anak usahanya juga mulai memasuki jalur perintis dengan menggunakan beberapa armada yang dimiliki. Kapal perintis DLU memiliki empat  jalur perintis, di antaranya Paciran – Bawean, Jangkar – Kalianget, Kalianget – Sapudi, dan Kalianget – Raas.

“Empat jalur perintis itu merupakan kapal perintis bersubsidi, sedangkan kapal tanpa subsidi memiliki jalur perlintasan di Semarang – Ketapang Kalimantan, Batulicin – Makasar, dan Surabaya – Maumere,” tambah Erwin H. Poedjono, Direktur SDM dan Umum DLU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini