Kiat Sukses Bisnis Furnitur Shabby Sister

Bisnis.com,12 Des 2013, 17:38 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani

Bisnis.com, JAKARTA- Salah satu pengusaha muda yang terjun ke bisnis mebel kreatif adalah Christy Sardjono. Bersama kakaknya, Evelyn Sardjono, dia membangun brand furnitur bernama Shabby Sister.

Dalam kamus desain interior, kata Shabby berasal dari istilah Shabby Chic yaitu gaya ala pedesaan yang terinspirasi dari wilayah pedesaan di Perancis dan Amerika.

Christy mengungkapkan, daya tarik dari gaya ini adalah keindahan dari ketidaksempurnaan. Itu sebabnya, banyak furnitur buatan kakak beradik ini terlihat seperti barang antik. Padahal, mereka semua furnitur yang mereka jual merupakan produksi baru.

“Benang merah dari gaya Shabby Chic yang menginspirasi kami adalah furnitur bergaya vintage, rustic, dan time worn. Semua furnitur Shabby Sister adalah barang baru yang dibuat dengan teknologi finishing khusus, sehingga tampilannya seperti benda antik atau barang bekas,” tutur perempuan yang berdomisili di Jakarta ini.

Pengalaman mengecap kehidupan di Negeri Paman Sam menjadi salah satu inspirasi untuk menjalankan bisnis furnitur bergaya Shabby Chic.

Selain itu, dukungan terbesar Christy dan Evelyn adalah mendapatkan dari orang tua yang juga berbinis di ranah yang sama.

“Orang tua kami telah menjalankan usaha ekspor perabot rumah selama lebih dari 16 tahun. Pengalaman orang tua di bisnis ini membuat kami yakin untuk terjun ke ranah interior, namun dengan gaya yang berbeda. Modal awal (2 tahun lalu) berkisar Rp350juta,” kata Christy.

Shabby Sister menyasar para penggemar barang-barang vintage dan kaum ekspatriat yang tinggal di Indonesia.  Itulah sebabnya, Christy dan Evelyn membangun satu toko yang terletak di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Selain fokus di pasar dalam negeri, mereka juga memasarkan furnitur kreatif tersebut ke pasar luar negeri.

“Kami juga rutin mengisi beberapa outlet customer di Malaysia dan Singapura. Sambutan di kedua negara ini jauh lebih besar dibandingkan dengan  Indonesia. Awalnya, kami agak heran karena penduduknya sedikit dibanding dengan negara kita. Namun, sekarang konsumen yang suka dengan gaya Shabby Chic terus berkembang,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini