Bisnis.com, MEDAN- Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Medan, membuat Bank of China melebarkan sayapnya dengan membuka kantor cabang di ibu kota Sumatra Utara.
Zhang Min, Country Manager Bank of China, menjelaskan Bank of China merupakan perusahaan China yang pertama kali masuk ke Indonesia. Perusahaan ini pada 1938 telah membuka cabang di Indonesia, dan pada 1940 membuka cabang di Medan.
Kendati demikian, akibat adanya permasalahan sejarah, Bank of China menutup semua cabang di Indonesia. Kemudian pada April 2003 saat Pemerintah Indonesia-China menandatangani perjanjian bilateral, Bank of China kembali memasuki pasar di Indonesia.
Pada akhir 2012, sambungnya, Bank of China telah memiliki 613 kantor cabang yang terdapat di luar negeri mencakup Hong Kong, Macau, Taiwan serta 36 negara lainnya.
"Di Indonesia, Bank of China mendukung proyek listrik pertama sebesar 10 juta Megawatt di Anwar-anwar, Indramayu dan Teluk Niaga," ungkapnya di sela peresmian Bank of China di Jalan Balai Kota Medan, Kamis (12/12/2013).
Selain itu, Bank of China juga telah menyediakan biaya perdagangan sebesar US$1,846 miliar. Pada 2012, pihaknya juga mengklaim telah mengurus perhitungan internasonal sebesar US$8,4 miliar.
Dia menuturkan bahwa Bank of China juga telah mendorong penggunaan RMB dua negara dengan total US$6,858 miliar dengan menediakan penggunaan RMB cash sebesar US$2 miliar lebih di Indonesia.
Menurut dia, Medan merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia serta merupakan gerbang besar bagi Indonesia untuk perekonomian antarnegara. Kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam bidang perekonomian makin menguatkan posisi Medan sebagai pusat perkembangan di wilayah Sumut serta bagian Utara di Indonesia.
Kota Medan, katanya, memiliki penyediaan air, listrik, jaringan komunikasi dan infrastruktur lain yang dapat mendukung perkembangan perekonomiannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel