Kartun Jadi Seni yang tak Bisa Dipandang Sebelah Mata

Bisnis.com,21 Des 2013, 16:21 WIB
Penulis: Miftahul Khoer

Bisnis.com, JAKARTA - Para kartunis Indonesia kini lebih leluasa menuangkan gagasannya melalui medium yang beragam yang tidak terbatas hanya pada media massa seperti surat kabar dan majalah.

Mereka bangga menghasilkan karya yang unik, humor dan terkadang mengkritis pemerintahan yang tampil di berbagai media massa ternama saat itu.

Demikian kesimpulan yang mengemuka ihwal perkembangan kartunis Tanah Air setelah diserbu teknolologi yang mau tidak mau membuat karya mereka tak lagi mejeng di media massa.

Kartunis senior Jaya Suprana bahkan menegaskan bahwa kartun adalah salah satu seni yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Seorang kartunis harus sungguh-sungguh bekerja sesuai profesinya.

“Jangan pernah ada anggapan bahwa menggambar kartun itu hanya pekerjaan main-main belaka. Seorang kartunis harus serius ketika berkarya,” paparnya saat menhadiri Pesta Kartun Akhir Tahun 2013 di Galeri Cipta III TIM, Jakarta Rabu malam (18/12/2013).

Jaya menilai perkembangan dunia kartun Tanah Air semakin pesat dan beragam. Terbukti, dengan adanya ajang tersebut menjadi bukti nyata eksistensi kartunis Indonesia. Meskipun demikian, Jaya melihat ada perubahan pola pikir kartunis dalam menuangkan gagasan karya yang disesuaikan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang terjadi.

Dia memberikan contoh, pada saat Orde Baru para kartunis serempak mengkritik kondisi pemerintahan dengan nada-nada humor yang menggelitik melalui media massa. Tetapi menjelang berdenyutnya era Reformasi, keadaan berbanding terbalik lantaran kebijakan dan arah politik Indonesia dinilai lebih ‘lucu’ dan ‘humoris’ dibandingkan karya yang dibuat para kartunis.

“Sekarang kok pemerintahan kita berkesan 'horor' dibandingkan dulu yang humor. Kehumoran kartunis kalah dengan ‘humor’nya pemerintah sendiri. Tetapi mungkin inilah yang membuat kartunis saat ini memilih tema yang lebih luas," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini