PNM Kembangkan Klaster UKM Singkong di Sumut

Bisnis.com,22 Des 2013, 14:26 WIB
Penulis: Sukirno

Bisnis.com, MEDAN - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) mengembangkan klaster usaha mikro, kecil menengah (UMKM) khusus singkong di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara.

Arief Mulyadi, Executive Vice President PNM, mengatakan klasterisasi singkong yang dikembangkan oleh PNM di Indonesia telah mencapai 3 lokasi. Serdang Bedagai menjadi lokasi klasterisasi singkong ke-4 yang dibina oleh PNM.

Di Serdang Bedagai, PNM mengembangkan klaster singkong tepatnya di Kecamatan Pegajahan. Adapun 3 wilayah lain yakni di Tangerang Banten, Kuningan Jawa Barat dan Magelang Jawa Tengah.

Klaster singkong atau klaster olahan makanan berbasis singkong ini memproduksi antara lain keripik singkong, opak, dan lain-lainnya.

Dia mengatakan di Serdang Bedagai, produk berbasis singkong ini difokuskan pada tiga desa, yakni Desa Pegajahan, Sukasari, dan Bingkat dengan jumlah 70 perajin. Menurutnya di Pegajahan, telah berproduksi cukup besar dan berjalan cukup lama dengan pengerjaan tradisional.

"Namun selama ini mereka belum bisa menentukan harga. Perajin di sana ada ratusan, per perajin, ada yang bisa menggunakan singkong 500 kilogram hingga 1,5 ton per hari," ungkapnya disela-sela Peresmian Pendampingan Klasterisasi Bahan Makanan Berbasis Singkong di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Minggu (22/12/2013).

Menurut dia, sistem klaster atau one village one product memang banyak dikembangkan saat ini agar produksi lebih terfokus dan bisa menyiasati banyak faktor penghambat kemajuan UMKM seperti kurangnya sumber daya, permodalan, dan target pasar kecil.

PNM mengembangkan klaster di Sumut, sambungnya, setelah menilai tiga klaster yang dikembangkan sebelumnya telah berhasil. Dari keberhasilan para pelaku UMKM singkong itulah mereka akan memberikan motivasi bagi pelaku UMKM lainnya.

"Teman-teman UMKM di Tangerang yang kami minta untuk memprovokasi, mereka yang mengajarkan keberhasilan klaster itu," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini