TNI AL Masih Jajaki Penambahan Kapal Selam Kilo Class dari Rusia

Bisnis.com,23 Des 2013, 19:32 WIB
Penulis: Nadya Kurnia

Bisnis.com, JAKARTA - Terkait wacana Menteri Pertahanan mengenai penambahan armada kapal selam jenis kilo class bagi TNI AL untuk mewujudkan pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia, saat ini masih dilakukan penjajakan oleh pihak TNI AL.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Untung Suropati.

"Ini masih berjalan terus prosesnya. Sudah dalam proses penjajakan dengan pihak Rusia. Kami sangat concern dengan penambahan kapal selam ini," ujarnya saat dihubungi oleh Bisnis pada Senin (23/12/2013).

Dia menjelaskan sesuai dengan penjelasan Kepala Staff Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga membutuhkan kekuatan pertahanan perairan yang baik.

Sesuai dengan pernyataannya pada Rabu (18/12/2013) saat ditemui pada acara penandatanganan MoU dengan Pertamina.

"Minimal Indonesia membutuhkan 12 kapal selam untuk menjaga perairan Nusantara," kata KSAL Marsetio.

Kadispenal Untung Suropati juga menjelaskan penjajakan yang kini dilakukan oleh Tim Aju dari TNI AL adalah untuk mengkaji kemampuan kapal selam kilo class di perairan Indonesia, khususnya perairan dalam. Kapal selam jenis kilo class ini juga dipertimbangkan karena kemampuannya dalam menembakkan rudal S club.

Mengenai apakah pembelian kapal selam kilo class tersebut untuk unit baru atau bekas, pihaknya menjelaskan saat ini TNI AL harus melihat anggaran yang disediakan, "Kami maunya ya yang paling bagus. Yang paling bagus tidak harus yang baru," jelasnya lebih lanjut.

Sesuai dengan keterangannya, saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam, salah satunya berasal dari Jerman dengan tipe 209 class, sementara yang lainnya berasal dari Korea dengan tipe hampir serupa dengan 209 class, kapal tersebut telah mengalami modify combat management system sehingga memiliki daya pukul yang lebih hebat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini