Bisnis.com, JAKATA - Persatuan perusahaan pengembang Realestat Indonesia (REI) optimistis dapat mencapai target pengembangan rumah sederhana pada 2014.
Ketua REI Eddy Hussy menyatakan pada tahun depan pihaknya berencana mengembangkan 120.000 unit rumah bersubsidi.
Target tersebut, jelasnya, ditingkatkan dari pembangunan tahun ini yang mencapai 100.000 unit rumah sederhana.
Hal itu, jelasnya, merupakan bagian dari komitmen asosiasi untuk setiap tahunnya meningkatkan kuantitas dan kualitas pengembangan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami mencoba bekerja besar, dan memang kami punya target perumahan MBR semakin membaik. Saya sudah katakan target tetap 120.000 unit, naik ari tahun lalu 100.000 unit. Kami optimistis, bagaimana membuat rumah MBR ini semakin berjalan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu (29/12/2013).
Lebih lanjut dia menyatakan rencana kenaikan harga rumah bersubsidi yang tengah dipersiapkan pemerintah akan mendukung terealisasinya target pengembangan dan sekaligus meningkatkan penyerapannya. Apalagi, sambungnya, batas gaji konsumen rumah bersubsidi juga diperkirakan akan ditingkatkan.
Seperti diketahui, pemerintah tengah merancang kenaikan harga yang berkisar antara Rp105 juta-Rp165 juta, naik dari harga yang berlaku saat ini yakni Rp88 juta-Rp145 juta.
Di samping itu, pemerintah juga tengah mempertimbangkan adanya kenaikan batas penghasilan MBR yang bisa memperoleh rumah bersubsidi. Dari ketentuan awal penghasilan maksimal Rp3,5 juta/bulan, diusulkan naik hingga Rp4 juta/bulan atau Rp5 juta/bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel