BI: Lonjakan Harga Elpiji Hanya Sumbang Inflasi 0,13%

Bisnis.com,03 Jan 2014, 18:37 WIB
Penulis: Galih Kurniawan
Bank Indonesia/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia masih optimistis inflasi tahun ini masih dapat dikenalikan pada level 4,5% plus minus satu meski harga elpiji naik drastis.

“Kami sudah kalkulasi kenaikan elpiji itu dampaknya pada kenaikan inflasi tidak terlalu besar hanya 0,13% untuk 2014,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (3/1/2014).

Dia menegaskan pihaknya meyakini proyeksi tersebut dapat tercapai sehingga besaran inflasi masih dapat dikenalikan sesuai target sebelumnya.

Terhitung mulai 1 Januari 2014 PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68%. Kenaikan harga itu dilakukan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang rata-rata mencapai Rp6 triliun per tahun.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyebutkan besaran inflasi saat ini cukup menggembirakan. Menurutnya pencapaian yang cukup baik dalam 2 bulan terakhir perlu dijaga. “Itu harus dijaga 2014 ini,” katanya.

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Desember 2013 mencapai 0,55%. Sedangkan tingkat inflasi year on year sebesar 8,38%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini