OJK Jateng & DIY Fokus Terima Keluhan Nasabah Nonbank

Bisnis.com,06 Jan 2014, 16:02 WIB
Penulis: Pamuji Tri Nastiti
OJK/Bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan Yogyakarta memberi perhatian lebih kepada laporan nasabah jasa keuangan nonbank, mengingat selama ini keluhan nasabah sektor itu belum banyak dilayani.

Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Tengah Y. Santoso Wibowo berharap beroperasinya OJK di tingkat daerah memberikan manfaat pengaturan, pengawasan serta perlindungan terhadap konsumen.

“Sistem ini digunakan untuk menghilangkan kemungkinan aspek dan area yang luput dari pengawasan juga menjamin keamanan nasabah, lebih luas lagi bisa menumbuhkan sistem keuangan terstruktur,” katanya disela peresmian kantor, Senin (6/1/2014).

Sejak diperkenalkan kepada masyarakat Jateng dan DIY Agustus 2013, OJK setidaknya telah menerima permintaan informasi nasabah mengenai berbagai layanan jasa keuangan terutama jenis asuransi.

Meski tidak menyebut data pasti, Santoso menuturkan setidaknya 1-3 laporan masuk ke OJK Regional 4 setiap hari baik berupa permintaan informasi maupun keluhan nasabah mengenai keikutsertaannya dalam sejumlah investasi.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank Firdaus Djaelani berharap beroperasinya OJK di daerah akan lebih memudahkan pengawasan kepada bank dan lembaga keuangan nonbank.

“Pada intinya bertujuan agar keseluruhan penyelenggaraan keuangan teratur, stabil dan akuntabel terutama industri keuangan nonbank seperti asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan lain,” ujarnya di Semarang.

Adapun, Kantor Regional 4 Jateng - DIY di Semarang didukung 4 kantor lain di Solo, Yogyakarta, Purwokerto dan Tegal dengan dukungan 106 SDM pengawas. Keberadaannya juga diharapkan terus bersinergi dengan pemerintah daerah setempat.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai OJK sebagai wujud baru lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan dan lembaga nonbank mampu berkesinambungan dengan jasa pembiayaan keuangan masyarakat kecil dan menengah.

“Saya titip untuk pengembangan pembiayaan di pedesaan bagi petan, nelayan juga UKM untuk mendapat perhatian. Kami punya BKK [bank kredit kecamatan] mohon kiranya bisa dilakukan penyesuaian dalam pembiayaan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini