Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia tidak akan menaikkan kembali suku bunga acuan (BI Rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan berlangsung pada Kamis (9/1/2014).
Gubernur BI Agus Martowardojo memaparkan adanya perbaikan inflasi, neraca perdagangan serta neraca pembayaran.
Dia menyebutkan realisasi inflasi Desember 2013 yang mencapai 0,55% dan lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi selama 5 tahun terakhir 0,67% menunjukkan bahwa inflasi sudah mulai tertata kembali.
Di sisi lain, tambahnya, neraca perdagangan dan neraca pembayaran pada 2 bulan terakhir tercatat surplus dan neraca pembayaran berpeluang surplus.
"Jadi, kondisi-kondisi ini adalah perkembangan yang baik. BI sendiri, apabila akan melakukan perubahan policy tentang tingkat bunga, umumnya akan selalu melakukan bauran kebijakan. Kebijakan tentang tingkat bunga tergantung perkembangan kondisi," katanya di Kantor Presiden, Selasa (7/1/2014).
Dua hari lagi, Dewan Gubernur BI akan melakukan rapat bulanan. Sejumlah pihak mengkhawatirkan bank sentral akan kembali menaikkan BI rate pada RDG pertama 2014 tersebut setelah aktif menaikkan rate dalam beberapa RDG terakhir.
"Kebetulan pada 9 Januari ini akan ada RDG bulanan. Kami akan melakukan kajian secara lengkap perkembangan yang ada dan nanti akan lakukan bauran kebijakan setelah rapat RDG itu," ujarnya.
Sepanjang tahun lalu, BI telah menaikkan rate secara keseluruhan mencapai 175 basis poin, yaitu dari 5,75% pada awal tahun menjadi 7,5% pada penutup tahun. Menurut Agus, langkah itu diambil untuk mengantisipasi perkembangan kondisi ekonomi makro ketika itu.
"Itu karena ada kekhawatiran inflasi tinggi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, dan karena di dalamnya juga terkandung peraturan-peraturan yang terkait dengan holtikultura yang perlu disikapi," ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel