Perkembangan Produk Hortikultura Jabar Terhambat Teknologi

Bisnis.com,10 Jan 2014, 16:48 WIB
Penulis: Rani Fadila
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) wilayah Jawa Barat menilai pengembangan teknologi produk hortikultura di Jabar jauh tertinggal dari negara tetangga, sehingga Jabar dibanjiri produk hortikultura impor.

Ketua HKTI Jabar Entang Sastratmadja menyatakan belum ada perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah dalam mengembangkan teknologi produk hortikultura. Hal ini membuat Jabar tak mampu mandiri memenuhi kebutuhan produk hortikultura.

"Pengembangan teknologi hortikultura sangat lambat karena pemerintah masih memprioritaskan produktivitas beras. Konsekuensinya Jabar dihantam produk impor terusan-terusan," katanya kepada Bisnis, Jumat (10/1/2014).

Entang menilai teknologi produk hortikultura negara tetangga, seperti Thailand, jauh lebih maju sehingga kualitas dan kuantitas produk hortikulturanya lebih baik serta harganya pun lebih murah.

Di sisi lain, Entang menambahkan, terbatasnya anggaran juga membuat penelitian benih produk hortikultura Jabar tersendat, seperti benih bawang putih, bawang merah, cabai, dan produk hortikultura lainnya.

"Jabar sesungguhnya punya pusat penelitian benih hortikultura, namun karena keterbatasan dana, penelitian tersebut seperti jalan di tempat," ucapnya.

Bahkan, menurut Entang, Jabar juga harus mengimpor produk hortikultura dalam bentuk benih sehingga membuat petani tidak mandiri.

Kementerian Perdagangan dalam Surat Persetujuan Impor menetapkan impor hortikultura semester I 2014 sebesar 600 ribu ton. Jumlah ini hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan alokasi impor hortikultura semester II 2013 sebesar 260 ribu ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini