Bisnis.com, MELBOURNE - Harga gandum terus melemah menyusul estimasi produksi gandum Argentina menanjak setelah hujan mengguyur dan membuat Argentina menggenjot ekspor.
Harga kontrak gandum untuk pengiriman Maret turun 0,5% menjadi US$5,73 per bushel di Chicago Board of Trade pada Selasa (14/1/2014) petang.
Harga gandum bahkan sempat tergerus ke level US%5,60 per bushel pada 19 Januari. Angka tersebut adalah yang terendah sejak 10 Juli setelah Departemen Pertanian AS (USDA) meningkatkan prediksinya soal produksi gandum global.
USDA memperkirakan pasokan gandum global bisa mencapai 185,4 juta ton, naik dibandingkan dengan estimasi pad Desember yang hanya mencapai 182,78 juta ton.
Sementara itu, produksi gandum global diperkirakan mencapai 712,66 juta ton, naik dibandingkan dengan prediksi pada Desember yang hanya 711,42 juta ton.
Adapun eksportir gandum terbesar kedua di belahan bumi selatan, Argentina, memperkirakan produksinya bisa mencapai 9,2 juta ton. Sekitar 500.000 ton akan diekspor. Argentina juga berencana meningkatkan kapasitas ekspornya secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel