Investor AS, Korsel dan Jepang Siap Investasi Rp13 Triliun di Riau

Bisnis.com,15 Jan 2014, 15:36 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU--Beberapa perusahaan asing dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang akan berinvestasi di industri hilir minyak sawit mentah dan pembangkit listrik di Riau senilai Rp13 triliun pada tahun ini.

Kepala Bidang Fasilitasi dan Kerja Sama Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau Hamsani Rahman mengatakan investor Korsel dan AS akan investasi di pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga matahari dan cangkang sawit. Adapun, investor Jepang berniat menanamkan modal untuk hilirisasi CPO.

"Saat ini dalam tahap pendalaman data dan pengajuan perizinan, belum melakukan pencatatan. Harapannya tahun ini bisa terealisasi dengan total yang mencapai Rp13 triliun," kata Hamsani kepada Bisnis, Rabu (15/1/2014).

Menurutnya, investasi ini menunjukan Riau tetap memiliki daya tarik untuk investasi asing meski kondisi perekonomian global belum pulih dari resesi. Pemerintah daerah memang sedang getol mempromosikan potensi ekonomi ke mancanegara.

Dia optimistis rencana tersebut bisa terealisasi pada tahun ini, setidaknya nilainya mencapai 75% dari semula. Lokasi investasi hilirisasi CPO akan berada di Kota Dumai, sedangkan investasi pembangkit listrik masih akan dibahas lebih lanjut.

Hamsani mengungkapkan Riau memiliki perkebunan sawit yang luas, mencapai lebih dari 2 juta hektare, tetapi sektor hilirnya belum tergarap. Perusahaan dari Jepang akan lebih fokus mengembangkan produk turunan dari CPO.

Selain itu, lanjutnya, investasi berbentuk perluasan lahan kelapa sawit akan terus ada. Namun, investasi tersebut tetap membutuhkan energi listrik untuk menunjang kegiatan industrialisasi.

Dia mengungkapkan kendala utama para investor terletak pada ketidakjelasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau yang merupakan faktor vital.

"Hingga saat ini, RTRW Provinsi belum disahkan, sehingga banyak pejabat daerah yang belum bisa memberikan izin penggunaan lahan. Kami berharap permasalahan ini cepat selesai dan bisa segera menarik investor," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini