Regulasi Minerba Pengaruhi Pembiayaan Alat Berat

Bisnis.com,15 Jan 2014, 01:23 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Bisnis.com, JAKARTA - Regulasi terkait pertambangan mineral dan batu bara (minerba) yang dikeluarkan pemerintah pada bulan ini diperkirakan bakal berdampak terhadap penurunan pembiayaan alat berat yang dilakukan oleh perusahaan multifinance.
 
Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), mengatakan peraturan itu membuat ekspor mineral tidak lagi bebas kendati terdapat pelonggaran hingga 2017.
 
“Penurunan [pembiayaan alat berat] sudah pasti. Tidak bisa mengatakan bisa bebas ekspor seperti kemarin-kemarin,” katanya di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (13/1/2014).
 
Penurunan itu diperkirakan bisa terjadi karena penjualan alat berat banyak yang menggunakan jasa sewa guna usaha yang disediakan oleh perusahaan pembiayaan. Selain itu, alat berat yang dibiayai oleh multifinance paling banyak dipakai untuk sektor pertambangan.
 
“Kalau kita bicara alat berat, di industri paling tambang yang paling banyak digunakan. Bukan di industri perkebunan atau infrastruktur,” katanya.
 
Kendati demikian, APPI belum menghitung proyeksi penurunan akibat keluarnya PP No.1/2014 tentang Perubahan Kedua Atas PP No.23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba serta Peraturan Menteri ESDM No.1/2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian di Dalam Negeri.
 
Seperti dijelaskan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, peraturan baru itu mengandung dua aspek pokok yaitu pemerintah konsisten untuk menghentikan ekspor mineral mentah serta mendorong proses pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
 
Terkait pembiayaan alat berat secara keseluruhan, Suwandi memperkirakan penurunan pembiayaan dapat mencapai 10%-15% dibandingkan dengan pembiayaan pada 2013. Seperti diketahui, penurunan itu terjadi sejak tahun lalu karena pengaruh merosotnya harga komoditas tambang.
 
“Tahun ini, dari bicara-bicara dengan seluruh distributor penjual alat berat, mereka memprediksikan kalau penjualan sama di 2014 dengan 2013. Tapi ada yang mengatakan, pengurangan 10%-15%. Kita masih menunggu dari mereka juga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini