Kenapa Pekan Ini Rupiah Menguat di Bawah Rp12.100/US$?

Bisnis.com,18 Jan 2014, 16:46 WIB
Penulis: Linda Teti Silitonga
Rupiah sepanjang pekan ini di bawah Rp12.100/US$/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Laju nilai tukar rupiah per dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini menguat cukup signifikan, dengan bertahan di bawah kurs Rp12.100.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan penguatan rupiah atas dolar AS sepanjang pekan ini, setelah pelaku pasar masih merespons banyaknya sentimen positif di awal pekan.

“Diantaranya rilis kenaikan suku bunga LPS 25 bps, dan pemberitaan optimistis kenaikan cadangan devisa di negara-negara Asean, termasuk Indonesia,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Sabtu (18/1/2014).

Reza mengatakan apresiasi rupiah turut ditopang dengan dimulainya penerapan UU larangan ekspor mineral mentah yang tidak terlalu mendapat respons negatif. Menyusul adanya dispensasi pemerintah untuk perusahaan yang berkomitmen mengembangkan smelter, di samping itu  dan rilis melemahnya data nonfarm payrolls AS.

Adapun sentimen yang melemahkan rupiah pekan kemarin, tambahnya, adalah adanya pernyataan sejumlah petinggi bank sentral AS the Federal Reserve Atlanta, Philadelphia, dan Dallas, yang igin melanjutkan kebijakan pengurangan stimulus (tapering off).

Ditambah lagi, ujarnya rilis kenaikan di atas estimasi pertumbuhan retail sales, chain store sales, dan business inventories AS, positifnya rilis data AS berupa kenaikan NY empire state manufacturing index,  MBA mortgage application, serta laporan Beige book The Fed.

Di sisi lain, kata Reza, laju yen masih melemah hingga akhir pekan dengan rilis data Jepang yang kurang baik. Begitupun dengan mata uang poundsterling dan euro yang sedikit melemah, dengan adanya rilis kenaikan inflasi Jerman. Di samping itu penurunan balance of trade Italia, sehingga membuat laju mata uang dolar AS menguat.

 Pergerakan Rp/US$                                           

Tanggal

Rp/US$

Jumat (17/1)

12.091

Kamis (16/1)

12.125

Rabu (15/1)

12.085

Senin (13/1)

12.050


Sumber: Bloomberg Dollar index, 2014

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini