Industri Kosmetik Kecam Rencana Kenaikan Tarif Listrik

Bisnis.com,19 Jan 2014, 20:10 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi

Bisnis,com.JAKARTA-Pelaku industri kosmetik mengecam pemerintah atas rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang dikhususkan bagi industri kelompok menengah (I-3) dan besar (I-4).

Ketua Umum Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika) Putri K. Wardhani mengatakan industri yang merupakan pemakai listrik produktif justru dibebani kenaikan. Sedangkan pemakai konsumtif rumah tangga yang selama ini menikmati porsi subsidi terbanyak tidak dikenakan kenaikan TDL.

“Ini jelas tidak fair. Kenaikan TDL harusnya merata baik industri maupun rumah tangga. Saat ini industri kosmetik kelimpungan atas kenaikan TDL yang gila-gilaan,” jelas Putri kepada Bisnis.com, Minggu (19//2014).

Putri mengatakan dampak kenaikan TDL akan berdampak pada investasi mesin yang ditanamkan pelaku industri akan sia-sia. Karena biaya produksi tetap naik.  

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) rencana kenaikan tarif tenaga listrik untuk industri sudah masuk dalam tahap final. Diperkirakan, kenaikan terjadi pada kuartal I/2014.

Pemerintah menyatakan pencabutan subsidi untuk kedua golongan tersebut bisa menghemat subsidi hingga Rp8,9 triliun. Rencananya, kenaikan tariff listrik sekitar 38,9% untuk industri menengah (lebih besar dari 200 KV) dan 64,7% untuk golongan industri besar (30.000 KVA ke atas). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini