Penaikan Cadangan Devisa Diprediksi Dongkrak IHSG Pekan Depan

Bisnis.com,19 Jan 2014, 19:30 WIB
Penulis: Giras Pasopati
Secara teknis, laju IHSG memiliki low di atas target resisten (4.268-4.289). /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melonjak cukup signifikan sejak awal tahun ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan penguatannya pada pekan ini, diiringi sentimen positif terkait peningkatan cadangan devisa ASEAN.

Reza Priyambada, Kepala Riset PT Trust Securities mengatakan, IHSG masih tercatat menghijau sepanjang sepekan kemarin. Meski di akhir pekan mengalami pelemahan, tetapi secara week on week (WoW) laju IHSG masih berada di zona hijau.

Penguatan ini merupakan imbas penaikan yang cukup signifikan di awal pekan yang merespon data-data makroekonomi dalam negeri yang dirilis di pekan sebelumnya yang diantaranya laju rupiah yang mampu berbalik menguat.

“Adanya rilis penaikan suku bunga Lembaga Penjaminan Simpanan [LPS] 25 bps, dan pemberitaan optimisme penaikan cadangan devisa di negara-negara ASEAN,” ujarnya melalui e-mail, Minggu (19/1).

Adapun cadangan devisa Indonesia termasuk yang mengalami penaikan dengan posisi per akhir Desember 2013 senilai US$99,39 miliar, dibandingkan bulan sebelumnya senilai US$96,96 miliar. Hal itu membuat aliran dana asing ke bursa saham mulai deras.

“Sepanjang pekan kemarin, asing berbalik tercatat melakukan aksi beli senilai Rp3,27 triliun dari sebelumnya yang melakukan aksi jual senilai Rp361,86 miliar,” kata Reza.

Secara teknis, laju IHSG memiliki low di atas target resisten (4.268-4.289). Level tersebut menunjukkan aksi beli yang cukup signifikan angkat IHSG dan membentuk tren penaikan. Tetapi, juga meninggalkan utang gap 4.270-4.292 yang membuat rawan untuk profit taking.

“Diperkirakan pekan ini, IHSG akan berada pada rentang support 4.280-4.345 dan resisten 4.448-4.474. Waspadai adanya pelemahan jika sentimen yang ada kurang mendukung untuk menciptakan tren penguatan lanjutan,” jelasnya.

Untuk pekan ini, beberapa data ekonomi global yang akan menjadi perhatian sentimen antara lain MBA mortgage applicationsinitial jobless claims,national activity indexhouse price indexexisting home saleschainstore sales, dan Redbook AS.

Lebih lanjut, Reza menilai, pada pekan lalu IHSG mampu mencatatkan posisi yang baik. Di tengah anggapan adanya aturan fraksi dapat menghambat laju indeks, ternyata IHSG mampu mengalami penaikan signifikan.

Sepanjang pekan lalu, indeks IHSG menguat 3,70% dibandingkan dengan minggu sebelumnya karena pemodal asing mulai percaya diri untuk mengalirkan dananya ke pasar saham. Hal itu juga karena pergerakan bursa saham Asia yang cukup positif di awal pekan setelah dirilisnya pertumbuhan non-farm payrolls AS yang rendah.

“Hal itu ditambah terus positifnya laju nilai tukar rupiah serta besarnya aksi beli asing yang memberikan tambahan amunisi kepada IHSG untuk melesat. Saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar menjadi perburuan,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini