Meski Dana Asing Mulai Surut, IHSG Masih Berpotensi Menanjak

Bisnis.com,20 Jan 2014, 19:35 WIB
Penulis: Giras Pasopati
Suasana perdagangan di BEI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melanjutkan penguatannya pekan ini, meski aliran dana asing tak sebesar perdagangan awal pekan lalu yang mencapai Rp1,93 triliun karena investor global memasuki tahap konsolidasi.

Dari sisi aliran dana asing, pada perdagangan hari ini pemodal asing mencetak aksi beli bersih (nett buy) sebanyak Rp80,21 miliar. Adapun secara year to date, pemodal asing masih mencetak nett buy senilai Rp3,17 triliun.

Kiswoyo Adi Joe, analis PT Investa Saran Mandiri mengatakan, setelah investor asing masuk ke pasar saham dengan dana yang cukup besar pada awal pekan lalu, para pemodal asing mulai menahan diri untuk melihat hasil dana mereka.

“Meski begitu, indeks masih akan bergerak positif dalam jangka pendek, karena sentimen yang ada mendukung,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/1/2014).

Dia menambahkan, sentimen dari dalam negeri seperti mulai membaiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan penetapan suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut mendongkrak indeks.

“Dari sisi pemodal asing, konsolidasi masih akan terjadi. Mereka menunggu paparan hasil rapat petinggi bank sentral AS [FOMC] pada 30 Januari mendatang,” ungkapnya.

Dirinya memprediksi, pada perdagangan besok indeks bakal bergerak sideways karena hal tersebut. Adapun pergerakan bakal berada di kisaran 4.400-4.500. Menurutnya, aliran dana asing masih mungkin terjadi, tapi dalam besaran yang tidak signifikan.

Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,44% ke level 4.431,57 dari hari sebelumnya. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 150.954 kali yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 3,77 miliar saham senilai Rp3,98 triliun.

Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada kisaran 4.407,88 hingga 4.435,97. Adapun sebanyak 159 saham menguat, 125 saham melemah, 88 saham stagnan dan 177 saham tak ditransaksikan.

Lebih lanjut, tercatat empat dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia melemah. Adapun sektor yang menguat adalah sektor agrikultur sebanyak 2,63%, sektor tambang naik 0,37%, consumer goods meningkat 0,94%, infrastruktur menanjak 2,32% dan sektor perdagangan naik 0,44%.

Di kawasan Asia Tenggara, secara year to date bursa saham mayoritas masih variatif. Indeks Filipina menguat 1,97% dan IHSG yang naik 3,68%. Adapun indeks Thailand melemah 0,67%, Malaysia merosot 3,18%, dan Singapura turun 1,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini