Pascabanjir, Warga Manado Kesulitan Air Bersih

Bisnis.com,20 Jan 2014, 19:50 WIB
Penulis: Thomas Mola
Suasa banjir bandang di Manado/Antara

Bisnis.com, MANADO – Hingga hari ke-5 pasca banjir bandang, warga kota Manado masih kesulitan air bersih. PDAM Manado hingga saat ini belum berfungsi baik akibat banjir. Bersamaan dengan itu, listrik juga padam.

Koordinator Lapangan Tim Disaster Emergency and Relief Management-Aksi Cepat Tanggap (DERM ACT), Diding Fachrudin mengatakan banyak warga kesulitan memperoleh air bersih. Warga di Kelurahan Ternate Tanjung misalnya, saat ini hanya mengandalkan sebuah sumur kecil, itu pun harus rela mengantri karena banyaknya warga yang hendak mengkonsumsi air dari sumur tersebut.

"Bahkan beberapa warga bahkan terpaksa harus mencuci pakaian dengan air sungai yang keruh kecoklatan karena memang tidak ada pilihan lain," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (20/1/2014).

Adapun, kondisi instalasi PDAM Kota Manado saat ini masih terendam air setinggi 1 m dan masih dalam perbaikan. Pemkot sudah mendatangkan tangki air bantuan dari PDAM Kota Bitung, namun hanya satu Armada.

"Melihat jangkauan dampak bencana yang sangat luas, bantuan tersebut sangat minim tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan korban banjir,"kata dia.

Hingga sejauh ini masyakat masih mengharapkan bantuan air bersih. Tim Disaster Emergency and Relief Management saat ini telah menyiapkan dua tanki air dengan kapasitas 2000 liter. Satu tangki ditempatkan di gereja Kanaan Jalan Arie Lasut 194, Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado dan satu tangki lainnya di Posko Pengungsian Masjid Nurul Huda Jalan Beringin 1 Ternate Baru Kecamatan Singkil Kota Manado.

"Puji Tuhan, ini sangat membantu Patorang," ujar Pendeta Jatwiko Loke yang diamini oleh Jamaatnya yang hadir saat acara serah terima.

Rencananya ACT akan mensuplai kebutuhan air bersih dikedua tempat itu. Pengadaan airnya sendiri akan didatangkan langsung dari Kota Bitung.

Adapun, kerugian akibat banjir Manado diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun. Sekitar 3.611 rumah rusak ringan, 1.966 rumah rusak sedang, 4.789 rumah rusak berat, 38 masjid rusak, 28 gereja, dan empat klenteng juga rusak. Adapun jumlah korban meninggal mencapai 19 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini