Bisnis.com, JAKARTA - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menanggapi dingin beredarnya foto uang kertas pecahan Rp50.000 yang distempel dengan cap Prabowo Subianto (calon presiden dari Gerindra) sebagai bagian dari kampanye hitam.
"Hal ini jelas tidak mungkin dilakukan oleh Pak Prabowo, yang dalam berbagai kesempatan telah menyatakan komitmennya soal pemberantasan korupsi dan anti politik uang," kata pesan yang disampaikan Gerindra dalam pernyataan resminya, Senin (27/1/2014).
Menurut Gerindra, semakin dekat hari pelaksanaan pemilihan umum, kampanye yang ditujukan untuk mencoreng nama Prabowo Subianto dan Gerindra semakin marak.
Melalui akun di facebook yang dikelola oleh Gerindra, Prabowo Subianto meminta segenap kader partai untuk tetap tenang dan fokus dalam melaksanakan amanat kepartaian khususnya dalam menghadapi Pemilu 2014.
"Janganlah kita terhasut, apalagi terjerumus ke permainan kotor. Kita harus berkampanye dengan baik. Ojo dumeh, ojo adigang adigung adiguno, ojo lali, ojo kagetan.
Kalau api kita lawan dengan api, maka akibatnya adalah api yang lebih dahsyat. Api harus kita lawan dengan air. Mereka yang menebarkan kebencian, pasti akan rugi," tegasnya.
Media sosial Twitter tiba-tiba diramaikan oleh beredarnya gambar uang kertas pecahan Rp50.000 dengan cap bernada materi kampanye Prabowo Subianto, kandidat presiden yang dijagokan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Belakangan stempel sejenis, juga didapatkan di uang kertas pecahan Rp10.000, Rp20.000, Rp100.000.
Dalam cap tersebut tertulis sebagai berikut: "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".
Postingan foto itu diunggah melalui akun @simonperez. Tidak lama setelah foto itu diunggah, komentar pun mengalir.
"Bung @Prabowo08 punya percetakan duit ya? Kok rupiah distempel2," sahut @bangiccat yang juga mengunggah foto rupiah sejenis namun dilengkapi dengan uang kertas pecahan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel