Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia memproyeksikan penyaluran kredit tahun ini akan tumbuh 20%-22%. Penyaluran kredit ke segmen mikro sepanjang 2014 diproyeksikan tumbuh hingga 23%, sedangkan ke segmen konsumer sekitar 20%. Adapun penyaluran kredit ke sektor korporat diproyeksikan tumbuh 15%.
Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengatakan target pertumbuhan kredit BRI memang cukup tinggi. Pasalnya mereka harus mengejar target laba yang tahun ini dipatok tumbuh minimal 12%. Belum lagi dengan sejumlah strategi BRI tahun ini yang lumayan agresif.
Selain menyiapkan dana hingga Rp3 triliun untuk akuisisi perusahaan lain, bank pelat merah ini juga getol menambah layanan mereka di berbagai daerah.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan 2013 NIM BRI diketahui mencapai 8,55% atau lebih tinggi dari 2012 yang tercatat sebesar 8,42%. Loan to deposit ratio (LDR) BRI sepanjang 2013 juga tercatat mencapai 88,54% atau lebih tinggi dibandingkan 2012 yang hanya 79,85%.
Adapun rasio kecukupan modal mereka sepanjang 2013 tercatat sebesar 16,99% tak banyak berbeda dengan 2012 yang sebesar 16,95%.
Dalam Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia disebutkan perlambatan pertumbuhan permintaan kredit baru diperkirakan semakin dalam pada triwulan I/2014. Sesuai dengan polanya, perbankan cenderung menurunkan target kredit pada awal tahun seiring dengan kebutuhan pembiayaan yang belum besar.
Rata-rata pemberian kredit baru pada triwulan pertama 2014 diperkirakan menurun sebesar 3,4% dari periode sebelumnya. Adapun pertumbuhan outstanding kredit pada triwulan pertama 2014 diperkirakan tumbuh 4,4% dibandingkan posisi Desember 2013.
Bank Indonesia sebelumnya telah menetapkan proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini di kisaran 15% hingga 17%. Tak jauh berberda, OJK pun memproyeksikan pertumbuhan di kisaran 18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel