Ini Kata Dahlan Iskan Soal Desakan Penggantian Dirut Merpati

Bisnis.com,30 Jan 2014, 12:06 WIB
Penulis: Herdiyan
Merpati/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (persero) sedang mengalami saat yang sulit. Utang semakin menumpuk hingga mencapai sekitar Rp7 triliun.

Upaya penyelamatan Merpati dengan merestrukturisasi usaha sudah dilakukan sejak lama, mulai dari penyuntikan dana, pengurangan karyawan, pemindahan kantor pusat, hingga restrukturisasi utang kepada kreditur swasta dengan mengkonversi utang (debt to equity swap) menjadi saham.

Bahkan, beberapa kali pemegang saham melakukan bongkar pasang petinggi maskapai penerbangan perintis pelat merah itu.

Sebelum dijabat Asep Ekanugraha sekarang, Merpati dipimpin oleh Rudy Setyopurnomo. Pada Mei 2012, Rudy menggantikan posisi yang ditempati oleh Sardjono Jhony.

Karyawan Merpati yang tergabung dalam Forum Pegawai Merpati (FPM) lagi-lagi meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan mengganti Asep Ekanugraha sebagai Direktur Utama Merpati karena dinilai tidak memiki kemampuan memperbaiki kinerja Merpati.

Dahlan memandang persoalan seperti ini umum terjadi di tubuh perusahaan yang dilanda kesulitan keuangan

Menurutnya, saat kondisi sulit, akan muncul kelompok-kelompok yang selalu tidak puas terhadap kinerja direksi.

“Merpati itu diganti dirutnya dengan siapapun, pasti minta diganti lagi dan lagi. Begitulah seterusnya. Itu tidak akan habis. Merpati itu tipikal perusahaan yang sulit sehingga internalnya terbelah-belah,” tuturnya usai menggelar rapat pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Menurutnya, Kementerian BUMN telah memberi solusi saat menunjuk direktur utama dari eksternal Merpati yakni Rudy Setyopurnomo. Namun sayang, saat Rudy menjadi direktur utama, karyawan Merpati tetap saja tidak puas.

“Dulu seperti Pak Rudy. Itu dari luar, pasti akan diprotes oleh kelompok satunya, jadi kami tidak boleh terombang-ambing suara-suara itu. Sebab, Pak Rudy dulu ditarik agar tidak terpola oleh kelompok-kelompok itu,” tuturnya.

Dia meminta karyawan Merpati untuk bersabar sesaat sambil menunggu terbentuknya anak perusahaan baru. Anak usaha ini nantinya akan melayani penerbangan Merpati sehingga bisa bangkit kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini