Infrastruktur Rusak Kena Banjir, Sulawesi Utara Inflasi 1,06%

Bisnis.com,03 Feb 2014, 15:54 WIB
Penulis: Thomas Mola
Sulawesi Utara mengalami inflasi namun harga cabe rawit dan bawang turun.

Bisnis.com, MANADO—Setelah Manado dihantam banjir bandang pada pertengahan Januari, inflasi di Sulawesi Utara menyentuh 1,06%. Padahal sebelumnya diperkirakan bakal terjadi deflasi setelah mengalami inflasi tertinggi pada Desember 2013 yang mencapai 2,69%.

Kepala BPS Sulut Faizal Anwar mengatakan inflasi terjadi karena kenaikan harga pada Januari tidak lebih tinggi dari pada Desember 2013. BPS menghitung rata-rata kenaikan barang per bulan sehingga tidak bisa hanya berpatokan pada peristiwa bencana.

“Bencana menyebabkan banyak infrastruktur rusak kemudian distribusi tersendat dan harga sebagian komoditas menjadi naik,” ujarnya di Manado, Senin (3/2/2014).

Kabid Statistik Distribusi BPS Sulut Albert Nicholas mengatakan jika dibandingkan dengan Januari 2013, tingkat inflasi pada Januari tahun ini mencapai 7,01%. Beberapa komoditas yang memicu kenaikan harga ialah harga tukang bukan mandor, tabung gas, ikan tindarung, cakalang, air kemasan, cuci kendaraan, dan beras.

“Cabe rawit yang biasanya memicu inflasi, harganya turun. Yang unik ialah harga tukang bukan mandor yang naik apa karena kenaikan UMP perlu dilihat lagi. Selain itu harga gas juga naik, harga ikan tindarung dan cakalang juga naik,” ujarnya.

Adapun, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabe rawit, tomat, sayur, bawang merah, emas perhiasan, cabai merah, gula pasir, bayam, dan buncis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini