Bisnis.com, JAKARTA--PT Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp4 triliun pada tahun ini.
Managing Director Indonesia Eximbank Basuki Setyadjid mengatakan Lembaga Pembiayaan Ekspor dan Impor (LPEI) berencana untuk menerbitkan obligasi yang baru pada tahun ini.
“Untuk melunasi obligasi jatuh tempo, sekaligus untuk ekspansi pinjaman baru,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (3/2/2014).
Eximbank akan menerbitkan obligasi pada tahun ini sebesar Rp3 triliun–Rp4 triliun. Dia mengatakan pada tahun ini Eximbank membidik pinjaman lebih dari Rp17 triliun.
Pendanaan Eximbank ditargetkan dari dalam negeri sebesar Rp8 triliun, dan dari luar negeri berupa valuta asing sebesar US$800 juta atau senilai Rp9 triliun.
"Kami masih mencari pendanaan itu, tentu ada peningkatan dari tahun lalu karena pertumbuhan kami juga meningkat," paparnya.
Eximbank membidik pencarian modal pinjaman Valas dari perbankan asing dengan skema sindikasi kredit. Ditargetkan pendanaan tersebut akan diajukan setelah laporan keuangan periode Januari-Desember 2013 selesai disusun.
Tahun lalu, Eximbank telah menerbitkan sindikasi dolar senilai US$620 juta. Dalam pencarian sindikasi dolar ini perseroan masih menujuk tiga arranger yang sama, yakni Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Mizuho Bank, dan OCBC Singapura.
Bedasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), obligasi jatuh tempo dengan jumlah terbesar Rp2,7 triliun yakni Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank).
Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam tiga tahap masing-masing pada 2 Juni 2014 sebesar Rp1,92 triliun, pada 18 Juni 2014 sebesar Rp607 miliar, dan pada 20 Desember 2014 sebesar Rp202 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel