Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun sepanjang 2013 pertumbuhan industri pengolahan hanya 5,56%, industri pengolahan non migas (manufaktur) mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,1%, atau masih berada di atas pertumbuhan ekonomi yang sekitar 5,78%.
Namun, realisasi pertumbuhan sebesar 6,1% tersebut masih di bawah target pemerintah yang mencapai 6,5%. Pada awal 2013, pemerintah sempat menargetkan pertumbuhan industri manufaktur mencapai 7,14%, tetapi pertengahan tahun menjadi 6,5 %. Untuk itu, tahun ini pemerintah berjanji akan recovery.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan perlambatan pada 2013 terjadi karena adanya koreksi terhadap penahanan laju investasi akibat para investor menunggu kejelasan kebijakan soal tapering off di Amerika Serikat. Namun, saat ini kebijakan tersebut sudah jelas sehingga tidak akan memengaruhi minat investasi industri tahun ini.
“Tahun ini kami akan recovery, kami akan montor investasi 2013 yang terhambat oleh aturan. Kami akan mendesak komitmen tersebut dilaksanakan. Bahkan, kalau program penghiliran mineral berjalan lebih cepat, saya percaya 2014 lebih baik dari 2013,” kata Hidayat usai membuka acara Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2014, Kamis (6/2).
Menurut Hidayat, yang membuat pertumbuhan industri pengolahan tertekan adalah industri pengolahan migas lantaran selalu mengalami penurunan. Hal ini secara otomatiis memengaruhi pertumbuhan industri pengolahan secara keseluruhan. Adapun pertumbuhan industri pengolahan 2013 adalah 5,56%.
Untuk itu, Kemenperin segera berkoordinasi dengan pejabat terkait, yakni Kementerian ESDM untuk mendiskusikannya.
“Pertumbuhan industri pengolahan migas selalu menarik ke bawah pertumbuhan industri. Kalau non migas (manufaktur) sampai 6%,” tambah Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel