Saham AS Berfluktuasi, Merespons Laporan Ketenagakerjaan

Bisnis.com,06 Feb 2014, 03:35 WIB
Penulis: Fatkhul-nonaktif
Indeks S&P 500 telah jatuh 5,1% sepanjang tahun ini, dan kehilangan sebanyak 5,8% sejak mencapai rekor 1.848.38 pada 15 Januari 2014. /bisnis.com

Bisnis.com, NEW YORK - Saham AS berfluktuasi, setelah Indeks Standard & Poor 500 rebound dari penurunan terburuk sejak Juni, setelah laporan swasta menunjukkan kalangan perusahaan menambah pekerjaan lebih sedikit dari perkiraan.

Cognizant Technology Solutions Corp. jatuh 4,5% dari perkiraan. Estee Lauder (EL) Co. turun 4,7% karena prediksi laba kuartalan meleset dari perkiraan. 3D Systems Corp merosot 14% setelah proyeksi membuntuti harapan di tengah permintaan konsumen yang lamban.

Adapun Genworth Financial Inc dan Radian Group Inc masing-masing menguat 3,9% setelah membukukan keuntungan dari asuransi hipotek AS .

Indek S & P 500 (SPX) turun 0,1% menjadi 1.753,82 pada pukul 13.31 di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 9,67 poin , atau 0,1% ke 15.454,91. Perdagangan saham yang masuk dalam indeks S&P 500 adalah 22% di atas rata-rata 30-hari.

"Ada ketidakpastian seputar prospek ekonomi,” kata Walter Todd, yang mengawasi sekitar US$950 juta, sebagai kepala investasi dari Greenwood Capital Associates LLC di Greenwood, South Carolina.

"Orang-orang memiliki cukup banyak kepercayaan saat masuk ke tahun ini, bahwa ekonomi sedang meningkat, dan bangunan terakhir dari statistik ekonomi telah dilemparkan menjadi sebuah pertanyaan.”

Indeks S&P 500 telah jatuh 5,1% sepanjang tahun ini, dan kehilangan sebanyak 5,8% sejak mencapai rekor 1.848.38 pada 15 Januari 2014, penurunan pertama lebih dari 5% sejak Juni 2013.

Apabila mengikuti pola dari 18 kali yang terjadi sejak 2009, S & P 500 akan turun menjadi sekitar 1.697 pada minggu depan, kemudian rebound ke level tertinggi baru pada pertengahan April, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg dan Bespoke Investment Group .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul-nonaktif
Terkini