Lahan HTI Sagu PT NSP Di Riau Terbakar

Bisnis.com,09 Feb 2014, 12:56 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
HTI Sagu yang terbakar sedang dipadamkan/http://www.mongabay.co.id

Bisnis.com, PEKANBARU —  Lahan HTI Sagu PT NSP terbakar dan mengakibatkan  lahan tanaman sejenis  di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ikut terbakar.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau Riko Kurniawan mengatakan areal konsesi HTI Sagu NSP di Desa Kepau, Kecamatan Tebing Tinggi Timur terbakar luas hingga melanda perkebunan sagu masyarakat Desa Kepau.

“Kebakaran bermula pada satu titik kecil di blok K 26 pada 31 Januari 2014 sekitar pukul 19.30 WIB. Pihak perusahaan gagal memadamkan api karena tidak mempunyai peralatan yang memadai, sehingga kebakaran semakin meluas,” kata Riko kepada Bisnis, Minggu (9/2/2014).

Dia menjelaskan PT NSP hanya mempunyai pompa air pemadam api sebanyak tiga unit, dan yang dapat beroperasi hanya satu unit. Kondisi angin yang kencang dari arah Pulau Rangsang membuat api cepat menyebar ke perkebunan sagu milik masyarakat.

Pada 1 Febuari 2014, lanjutnya, api telah menyebar ke pemukiman yang menyatu dengan kebun sagu milik warga seluas 250 hektare. Warga pun berkonsenterasi menyelamatkan pemukiman mereka.

Riko menilai sistem budi daya sagu PT. NSP yang mempergunakan sistem kanalisasi menjadi penyebab cepat menjalarnya api keperkebunan masyarakat. Meskipun kebakaran di areal tersebut terjadi setiap tahun, ini merupakan kebakaran terbesar.

“Sejauh ini belum ada bantuan masker  dan kesehatan terhadap masyarakat. Setelah kebakaran berjalan hampir tiga hari pun  belum ada yang memberikan bantuan medis kepada masyarakat,” ujarnya.

Dia menuturkan kebakaran ini menghilangkan sumber pencaharian masyarakat karena bisa mengakibatkan gagal panen, serta tidakdapat diolahnya lahan masyarakat yang berada di rawa gambut.

“Perlu adanya ganti rugi sesuai hitungan ekonomis atas kerugian jangka panjang masyarakat,” tegasnya.

Selain hutan tanaman milik PT NSP, sepanjang Januari-Februari 2014 sebanyak 87 dari 394 titik api terjadi di areal konsesi hutantanaman industri berbasis akasia-eukaliptus. Padahal, Riau baru saja terbebas dari kabut asap sejak September 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini