Bisnis.com, KUPANG – Harga sembilan bahan pokok di sejumlah pasar di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) melambung akibat cuaca buruk yang melanda seluruh wilayah tersebut selama lebih dari sebulan terakhir.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT Bruno Kupok mengatakan adanya kenaikan harga sembilan bahan pokok di pasaran karena pengaruh distribusi yang tidak berjalan secara optimal akibat cuaca yang kurang bersahabat.
Walaupun demikian, imbuhnya, kenaikan harga di pasaran saat ini masih dalam batas-batas normal karena tidak lebih dari 10%.
"Memang cuaca buruk selama lebih dari satu bulan ini ikut berdampak pada kenaikan harga sembako, tetapi masih dalam batas wajar. Kenaikan tertinggi terjadi pada telur ayam dari Rp38 ribu per rak pada awal Januari menjadi Rp50 ribu per rak," kata Bruno, seperti dikutip Antara, Senin (10/2/2014).
Untuk mengantisipasi kenaikan harga yang tidak wajar di pasaran, jelasnya, Pemda NTT telah meminta Perum Bulog untuk menggelar operasi pasar (OP) pada beberapa titik, baik dalam Kota Kupang maupun daerah lain di NTT.
Selain operasi pasar, Pemda NTT juga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat proses penyaluran beras miskin (raskin) kepada masyarakat miskin di daerah masing-masing.
"Semua ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok secara tidak wajar, karena masalah distribusi sembako," katanya.
Mengenai stok pangan, imbuhnya, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan ke depan.
Hanya saja, katanya, adanya kepanikan konsumen dan para distributor karena kondisi cuaca yang belum menunjukkan perbaikan sehingga dapat mengganggu kelancaran distribusi sembako ke pusat-pusat pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel