Harga Minyak Menguat, Pengetatan Stimulus Ekonomi AS Ditunda?

Bisnis.com,10 Feb 2014, 08:02 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
/Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik hingga hari kelima di tengah spekulasi bahwa pertumbuhan tenaga kerja yang lebih rendah dari perkiraan akan memicu bank sentral AS menunda pengetatan stimulus moneter.

Kontrak minyak naik 0,6% di bursa New York setelah menguat ke level tertinggi dalam dua bulan pada 7 Februari. Jumlah tenaga kerja naik 113.000 selama Januari, menurut Departemen Tenaga Kerja. Jumlah itu lebih rendah dari 180.000 sebagaimana angka rata-rata yang diperkirakan Bloomberg News.

“Pasar energi melihat jumlah tenaga kerja yang mengecewakan sebagai berita baik dalam konteks pengetatan stimulus ekonomi AS,” ujar Mark Pervan, kepala riset komunitas pada Australia & New Zealand Banking Group Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (10/2/20140).

WTI untuk pengiriman Maret naik 58 sen menjadi US$100,46 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$100,30 pukul 10.49 waktu Sydney atau pukul 06.49 WIB. Kontrak tersebut naik 2,1% menjadi US$99,88 pada 7 Februari atau yang tertinggi sejak 27 Desember.

Brent untuk pembayaran Maret naik 14 sen menjadi US$109,71 per barel di bursa ICE Futures Europe, London. Selisih minyak mentah acuan Eropa terhadap WTI sebesar US$9,41 dari US$9,69 pada 7 Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini