Indian, Moge asal AS segera Mengaspal di Indonesia

Bisnis.com,11 Feb 2014, 20:41 WIB
Penulis: Nurudin Abdullah
Cheftain, salah satu produk moge Indian. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Arya Motor Indonesia akan meluncurkan motor besar Indian, produk dari industri otomotif Amerika Serikat, bersamaan dengan peresmian beroperasinya diler Victory di Jakarta Selatan pada pertangahan 2014.

Boyke Nitipradja, Managing Director PT Arya Motor Indonesia, agen tunggal pemengan merek motor Victory, mengatakan prinsipal melihat potensi pasar motor besar (moge) di Indonesia sehingga dipilih untuk memasarkan motor legendaris yang pertama  kali diproduksi pada 1901.

“Kami mendatangkan Indian karena peminatnya cukup banyak, motor legendaris asal Amerika Serikat akan dipasarkankan bersama dengan Victory di Indonesia,” katanya di Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Menurutnya, moge Indian dan Victory akan menempati satu showroom atau diler di Jakarta Selatan, yang kini sedang dalam proses penyelesaian pembangunannya dengan total menelan investasi mencapai sekitar Rp3 miliar.

Dia menjelaskan dengan dioperasikannya diler baru yang sekaligus sebagai showroom tersebut Arya Motor Indonesia optimistis dapat memasarkan sedikitnya 80 unit Victory dan Indian sampai dengan akhir 2014.

Menurutnya, moge Victory yang banyak diminati pasar antara lain tipe touring yakni Victory Vision Tour, dan Victory Vision Tour Arlen Ness Signature, serta tipe bagger Victory Cross Country, Victory Cross Country Cory Ness Signature dan Victory Hardball.

Selajutnya tipe cruiser diantaranya Victory Hammer S, Victory Vegas 8ball, dan Victory Vegas Jackpot, dengan dukungan segala aksesioris moge dan pakaian berlebel Victory yang juga diimpor dari AS.

Boyke memperkirakan pasar moge akan turun pada awal 2014 menyusul diberlakukan tarif baru pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar 125% dari sebelumnya 75% untuk motor dengan kapasitas mesin minimal 500 cc.

Penaikan tarif pajak itu, lanjutnya, memaksa pengusaha kembali menaikkan harga jual sekitar 20%, kendati sebelumnya pada akhir 2013 sudah dinaikkan 10%-15% untuk disesuaikan dengan tingginya nilai kurs dolar AS terhadap rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul-nonaktif
Terkini