Pabrikan Bus Domestik Sayangkan Impor Transjakarta

Bisnis.com,11 Feb 2014, 17:45 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Bus baru Transjakarta/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen kendaraan komersil di Tanah Air menyayangkan keputusan pemerintah provinsi DKI Jakarta yang membeli bus dari China. Padahal, model serupa bisa dipenuhi pabrikan bus di dalam negeri.

Direktur Promosi dan Pemasaran PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo menilai pabrikan kendaraan niaga di Indonesia memiliki pelayanan purnajual yang lebih terjamin ketimbang produk impor.

“Kami [prinsipal asal Jepang] sudah berinvestasi membangun pabrik cukup besar. Kami sayangnya, kenapa tidak memakai produk pabrikan yang ada di dalam negeri saja. Kami sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun,” tuturnya di Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Dari segi kualitas, Hino beranji menjagokan produk busnya. Ini terbukti, imbuh Santiko, dari sekitar 80 unit bus Transjakarta merek Hino sampai sekarang seluruhnya masih beroperasi dengan baik sejak 5 tahun lalu.

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI memutuskan untuk membeli secara utuh bus Transjakarta dari Negeri Tirai Bambu. Jumlahnya mencapai 728 unit menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 1,7 triliun.

Padahal , Instruksi Presiden (Inpres) nomor 2 tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mewajibkan instansi pemerintah agar memaksimalkan pemakaian produksi domestik untuk pengadaan barang/ jasa yang dibiayai APBN/APBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini