Bisnis.com, DEPOK - Pertama kalinya dalam sejarah, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 berencana menjajaki pinjaman subordinasi (subordinated loan) untuk mengatasi persoalan permodalan perusahaan berbadan hukum mutual itu.
Madjdi Ali, Direktur Utama Bumiputera, mengatakan pihaknya sedang menjajaki kerjasama pinjaman subordinasi tersebut dengan lembaga di luar negeri. Kendati demikian, dia enggan menyebutkan nama lembaganya.
“Subordinated loan adalah pinjaman lunak yang prioritas penyelesaiannya adalah terakhir apabila perusahaan mengalami gangguan,” katanya sesuai konferensi pers ulang tahun perusahaan ke-102, Rabu (12/2/2014).
Dalam rangka itu, perusahaan masih akan menunggu sejumlah hasil kajian dari Lembaga Penelitian Industri dan Afiliasi Industri Institut Teknologi Bandung, penghitungan cadangan premi dari konsultan aktuaria serta audit dari kantor akuntan publik.
Berbagai perhitungan tersebut diharapkan rampung pada April tahun ini dan akan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dipublikasikan secara terbuka. “Saya belum bisa ngomong banyak. Tolonglah kita dijaga,” katanya.
Dalam konferensi pers, Komisaris Utama AJB Bumiputera Bin Hadi mengatakan pinjaman subordinasi itu dimungkinkan dilakukan untuk perusahaan dengan bentuk badan hukum bukan perseroan terbatas (PT).
Namun, Bin Hadi enggan merinci kondisi permodalan dan keuangan perusahaan sekarang. “Kalau misalnya kita masih mutual, bagaimana dengan menambah modal ke depan? Bisa dengan subordinated loan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel