Bisnis e-Money, Anak Usaha Perum Peruri Gandeng 8 Mitra

Bisnis.com,12 Feb 2014, 18:35 WIB
Penulis: Herdiyan
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA 0- PT Peruri Digital Security (PDS) menggandeng delapan mitra strategis dalam pengembangan sistem pembayaran secara digital (digital payment system) sebagai bagian dari upaya pengembangan perseroan ke depan.

Ke-8 mitra strategis itu meliputi PT Wahyu Kartumasindo International, PT Cipta Sriganti Lestari, PT Multipolar, PT Jati Piranti Solusindo, PT Angkasa Pura I Logistik, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, GHL Malaysia, serta Hard Rock Cafe Jakarta.

Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Prasetio menuturkan anak usaha perusahaan pelat merah itu didirikan untuk mengantisipasi meningkatnya penggunaan uang elektronik dalam beberapa waktu ke depan.

Menurutnya, pendirian PDS yang 99% sahamnya dikuasai Peruri ini merupakan bagian dari langkah cepat BUMN yang dipercaya pemerintah mencetak uang ini mengikuti perkembangan dan dinamika pasar, khususnya mengarah kepada teknologi berbasis digital.

“Kami berharap PDS bisa menjadi salah satu perusahaan pengembangan digital money terkemuka,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (12/2/2014).

Selama ini, kata Prasetio, Peruri lebih dikenal sebagai perusahaan nasional yang mencetak uang, atau uang kartal.

Oleh karena itu, ke depan perseroan juga ingin unggul di bidang digital money. “Pengembangan ke arah sana terus dilakukan lewat PDS,” ujarnya.

Untuk jangka pendek, PDS yang didirikan dengan modal kerja Rp80 miliar ini bisa memberikan kontribusi sekitar 10% terhadap pendapatan Peruri.

“Saat ini, pendapatan Peruri mengandalkan dari pendapatan mencetak uang, dokumen dan surat berharga lainnya. Digital money adalah bisnis masa depan, kami ingin masuk juga ke sana,” katanya.

Direktur Utama PDS Kemal I Santoso mengatakan e-money memiliki komunitas merchant, bank, dan telekomunikasi. Perseroan akan mendukung komunitas itu, baik lewat sistem maupun kartunya.

“Kami bukan penerbit e-money. PDS memosisikan diri sebagai fasilitator yang berupaya mewujudkan adanya interoperability sistem pembayaran nasional, termasuk mewujudkan implementasi certification of authority di dalam ekosistem pembayaran,” kata Kemal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini