Pabrik Ban Pirelli Diminta Libatkan Tenaga Lokal

Bisnis.com,13 Feb 2014, 14:25 WIB
Penulis: Herdi Ardia

Bisnis.com, BANDUNG--Kadin Jabar minta pembangunan pabrik ban terkemuka dunia Pirelli Tyres SpA yang berduet dengan PT Astra Autoparts (Auto) Tbk senilai Rp1 Triliun di Kabupaten Subang bisa banyak menggunakan tenaga lokal.

Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutrisno mengatakan pembangunan pabrik yang ditargetkan berkapasitas 7 juta ban per tahun itu diperkirakan banyak menyerap tenaga kerja.

"Pihak Pirelli dan Astra sudah menghubungi kami dan kami mendukung mereka yang mau berinvestasi di Jabar. Ini artinya Jabar masih menjadi daerah tujuan yang investasi," katanya, Kamis (13/2/2014).

Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik hasil join venture tersebut mencapai 60 hektar. Oleh karena itu, perusahaan patungan PT Evoluzione Tyres (Evoty) bisa dipastikan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang tidak sedikit.

Bahkan mereka pun sudah mendaftarkan diri di Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Jabar.

Bagi para pelaku usaha lain yang ingin berinvestasi dirinya menyarankan untuk tidak ada salahnya memilih kawasan industri baru di Jabar timur tepatnya di kawasan industri Kertajati Aerocity yang berdekatan dengan Bandara Internasional Jawa Barat.

"Di kawasan Kertajati Aerocity ada lahan seluas 5.000 hektar untuk industri, sejumlah investor sudah masuk, juga ada rencana relokasi industri ke sana," ujarnya.

Rencananya sekitar 60% produk ban Evoty akan diekspor terutama ke wilayah Asia Pasifik dengan merek Pirelli sedangkan 40%nya akan didistibusikan di dalam negeri dengan merek Aspira.

Dengan pembangunan pabrik Evoty ini kapasitas produksi ban motor Pirelli diproyeksi akan naik dari 13 juta ban di 2011 menjadi 16 juta ban pada 2015. Evoty juga akan meningkatkan eksistensi Pirelli di pasar Asean.

Sementara itu, PT PLN Distribusi Jabar dan Banten (DJBB) mengungkapkan pihaknya siap memasok kebutuhan listrik bagi kalangan industri. Terlebih Jabar dan Banten merupakan daerah tingkat kebutuhan listrik tertinggi.

General Manager PT PLN DJBB, Denny Pranoto mengatakan, pertumbuhan konsumsi listrik mengalami peningkatan dari 8,9 % tahun 2012 menjadi 9,06% tahun 2013.

Setidaknya ada lima sektor pengguna listrik a.l kalangan industri, bisnis, pemerintah, sosial dan rumah tangga.

"Untuk kalangan industri mereka menggunakan listrik terbesar yakni sebesar 52% disusul rumah tangga 32%," ujarnya.

Sehingga menurutnya perlu adanya efesiensi pada sektor tersebut. Efesiensi diperlukan agar pasokan daya tetap terjaga dan meminimalisir biaya pembayaran listrik.

Berdasarkan data PLN DJBB, pelanggan listrik mereka saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Bahkan pada 2013, PLN DJB telah menyambung 893.073 pelanggan baru yang terdiri atas 847.441 pelanggan rumah tangga, 757 pelanggan industri, 22.924 pelanggan bisnis, 15.717 pelanggan sosial dan 6.234 pelanggan sektor pemerintah.

"Memang sedikit jumlah pelanggan industri itu, tapi konsumsi dan kontribusi mereka paling besar. Makanya, harus ada kemitraan yang baik dengan mereka," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini