Harga Kedelai Terjerembab, China Batalkan Pembelian ke AS

Bisnis.com,13 Feb 2014, 05:35 WIB
Penulis: Fatkhul-nonaktif
Harga kedelai sempat menyentuh US$13,40 pada 10 Februari, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 11 Desember. /bisnis.com

Bisnis.com, CHICAGO – Harga kedelai berjangka terjerembab ke level rendah 2 pekan setelah China yang merupakan pembeli terbesar dunia itu membatalkan pembelian persediaan AS karena panen di Brasil yang lebih cepat. Gandum dan jagung juga menurun.

China membatalkan pembelian 272.000 metrik ton ke AS, Departemen Pertanian mengatakan dalam sebuah pernyataan hari ini, Rabu (12/2/2014).

Jumlah kapal memuat atau menunggu kedelai di pelabuhan di Brasil yang merupakan eksportir terbesar itu menjadi hanya 63 unit kemarin, turun dari 94 pada 7 Februari, sinyal pelonggaran backlog , data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Harga kendelai berjangka telah naik 2,4 % pada 2014 karena impor China mencapai rekor untuk Januari.

" Pembatalan Cina berarti pergeseran persediaan AS," kata Dale Durchholz, analis pasar senior untuk AgriVisor LLC di Bloomington, Illinois , dalam sebuah wawancara telepon.

Kedelai berjangka untuk pengiriman Maret turun 0,9% menjadi ditutup pada US$13,23 per bushel pada pukul 1.15 di Chicago Board of Trade, penurunan terbesar sejak 29 Januari.

Harga kedelai sempat menyentuh US$13,40 pada 10 Februari, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 11 Desember.

Kedelai pangan berjangka turun 1,3% menjadi US$443,50 untuk 2.000 pound, setelah mencapai US$452,90, tertinggi sejak Juni. Harga turun karena spekulasi bahwa hujan di minggu depan akan mengatasi kekeringan di Brasil dan mempertahankan kondisi pertumbuhan yang menguntungkan bagi tanaman di Argentina, pengirim kedelai untuk pakan ternak.

"Tekanan udara yang telah membuat Brasil kekeringan telah bergeser  ke timur dan melemah, " kata Durchholz. "Itu umumnya baik untuk memungkinkan pekerjaan berikutnya di pelabuhan."

Gandum berjangka untuk pengiriman Maret turun 0,6% menjadi US$5,87 per bushel di Chicago, setelah menyentuh US$5,9825, tertinggi sejak 8 Januari.

Jagung berjangka untuk pengiriman Maret turun 0,3% menjadi US$4,40 per bushel, pembatasan pertama penurunan 3 hari sejak 9 Januari. Harga merosot 40% tahun lalu, terbesar sejak setidaknya 1960, karena kenaikan cadangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul-nonaktif
Terkini