Mengapa Seniman Yakin Karya Manual Lebih Abadi Ketimbang Digital?

Bisnis.com,16 Feb 2014, 16:30 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda
Sebagian seniman yakin karya manusal lebih abadi daripada karya digital. / Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Meski saat ini kegiatan seni melalui media digital semakin populer, kalangan seniman tetap optimistis karya seni yang dilakukan secara manual melalui media pensil dan kertas tidak akan pernah ditinggalkan.

“Komunitas yang memakai pensil mulai banyak. Saat ini mulai banyak gerakan kembali ke manual, karena manual adalah basic dari seni rupa. Seni tidak bisa diukur jika kita tidak pegang kertas, dan merasakan tekanan tangan yang berpengaruh ke goresan,” kata Pengamat dan Praktisi Seni Rupa Beng Rahardian, Sabtu (15/2/2014).

Menurutnya, saat ini komunitas seniman manual mulai menjamur. Sebagian malah berprinsip lebih radikal dengan turun langsung ke jalan dan menggambar sketsa secara on the spot. Misalnya saja komunitas Indonesia Sketcher atau komunitas Take Your Pencil and Let’s Grow.

“Agar siswa-siswa mau menggunakan cara manual, memang harus dari awal. Karena untuk berkesenian itu harus dimulai dari awal, harus dari manual atau basic,” katanya.

Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia Yandramin Halim menambahkan media digital hanya mampu menggantikan aspek tertentu dari media manual, tetapi tidak dapat menggantikan emosi yang sebenarnya.

“Dari sebatang pensil bisa tercipta desain mobil BMW dan Porsche. Yang lebih penting adalah pengembangan ide. Semua hanya bisa tertuang di atas kertas desain. Seni rupa ini adalah aset bangsa yang harus kita kembangkan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini