Jalur Ganda Selatan Jawa Ditarget Tuntas 2016, Kurangi Beban Jalan

Bisnis.com,17 Feb 2014, 16:15 WIB
Penulis: Ana Noviani
Perpindahan beban transportasi bukan hanya berpotensi mengurangi konsumsi BBM, namun juga dapat menekan probabilitas kecelakaan dan kemacetan, serta memperlancar arus barang. /bisnis.com

Bisnis.com, PURWOKERTO - Kementerian Perhubungan menargetkan proyek pembangunan jalur ganda kereta api di selatan Jawa Tengah dapat rampung pada 2016.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pada 2014 pihaknya akan menyelesaikan pembangunan double track selatan Jawa dari Cirebon-Purwokerto sepanjang 120 Km. 

"Jalur ganda lintas selatan Cirebon-Purwokerto 120 Km tahun ini selesai. Selanjutnya Purwokerto-Kroya-Kutoharjo agak sulit karena ada beberapa terowongan," ujarnya, Senin (17/2/2014).

Kendati demikian, Bambang optimistis pembangunan double track Purwokerto-Kroya-Kutoharjo akan tuntas pada 2016. Pembangunan tersebut mendukung pengoperasian jalur kereta api Semarang-Solo dan Semarang-Purwokerto yang dilaksanakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) baru-baru ini. 

Dengan jalur ganda tersebut, lintas utara-selatan Jateng terhubung oleh jalur rel ganda guna mengimbangi besarnya kapasitas arus barang dan mobilitas warga. Pada April 2014, jalur ganda Pantura Jakarta-Surabaya ditargetkan akan mulai beroperasi. 

"Pantura itu 92%-93% beban transportasi ada di jalan, dengan double track kita harap 10% beban bisa pindah ke kereta api," kata Bambang. 

Perpindahan beban transportasi tersebut bukan hanya berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar minyak, namun juga dapat menekan probabilitas kecelakaan dan kemacetan, serta memperlancar arus barang. 

Selain membangun jalur ganda, tahun ini Kemenhub menjanjikan terealisasinya jalur kereta api yang menghubungkan Tuntang-Kedung Jati-Ambarawa. Revitalisasi jalur tersebut dilakukan guna mendukung wisata ke Musium Kereta Api Ambarawa. 

"Kami sudah siapkan dana untuk membangun jalurnya, jadi bisa naik kereta api ke musium Ambarawa," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul-nonaktif
Terkini