Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menambah lagi modal Rp1 triliun kepada Bank DKI setelah mampu menunjukkan kinerja yang terus meningkat belakangan ini.
Penambahan modal itu, menurut Jokowi, sebagai upaya pencapaian Bank DKI menjadi bank papan atas. Terlebih, Pemprov DKI menargetkan Bank DKI melepas sahamnya ke publik pada 2015.
"Ya tahun kemarin kan sudah kita suntik Rp800 miliar, tahun ini tambah lagi Rp1 triliun. Nanti kalau perlu ditambah Rp1 triliun lagi," tuturnya seperti dikutip laman Pemprov DKI Jakarta, Minggu (16/2/2014).
Jokowi menilai Bank DKI mampu mencatatkan kinerja mengesankan pada 2013. Jika modal dasarnya mencapai Rp5 triliun, Bank DKI dapat melantai di bursa efek.
"Pasti sudah jadi bank papan atas itu, tapi modalnya harus sampai Rp5 triliun dulu," kata Jokowi.
Kinerja Bank DKI selama 2013 memang cukup mengesankan. Laba tumbuh 78,37% dari Rp 450 miliar pada 2012 menjadi Rp803 miliar pada tahun lalu.
Pertumbuhan total aset Bank DKI juga meningkat 16,82% dari Rp26,62 triliun pada 2012 menjadi Rp31,09 triliun pada akhir tahun lalu.
Jokowi juga minta Bank DKI terlibat dalam pengembangan semua program Pemprov seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), program e-ticketing Transjakarta, penerimaan PBB, cash management system Pemprov DKI, dan monitoring rekening Pemprov DKI.
Bank DKI merupakan BUMD dengan pemasukkn terbesar. Pada 2012, PAD dari Bank DKI mencapai Rp150 miliar dan ditargetkan pada 2013 mencapai Rp180 miliar.
Dengan APBD DKI Jakarta 2014 sebesar Rp 72 triliun, dapat dipastikan laba Bank DKI juga meningkat karena hampir semua transaksi APBD dilakukan melalui Bank DKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel