Dana Perubahan Iklim Dikucurkan Rp8,4 Triliun, Uangnya Ke Mana Saja?

Bisnis.com,19 Feb 2014, 09:12 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA– Hasil kajian Lanskap Pendanaan Publik untuk Perubahan Iklim di Indonesia mencatat sepanjang 2011 dana yang sudah dikucurkan untuk perubahan iklim mencapai Rp 8,4 triliun.

Kajian itu dilaksanakan oleh Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, dan Climate Policy Initiative. "Laporan kajian menunjukkan bahwa sumber daya publik internasional dan nasional memainkan peran yang saling melengkapi dalam mendukung prioritas-prioritas nasional," ujar Irfa Ampri, Kepala Pusat Kebijakan Perubahan Iklim dan Pendanaan Multilateral Kementerian Keuangan, dalam rilis yang diterima Bisnis pada Selasa (18/2/2014).

Dana yang telah dicairkan untuk mendukung Indonesia mencapai sasaran mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26%. Adapun beberapa sektor penerima terbesar aliran pendanaan perubahaan iklim tersebut seperti, kehutanan (41%), energi (19%), pertanian dan peternakan (10%), transportasi (9%), serta sampah dan air limbah (7%). Dana yang dikucurkan dari pemerintah Indonesia Rp 5,5 triliun atau 66% dari total pendanaan yang ada. Sedangkan mitra pembangunan internasional menyalurkan sebesar Rp 2,9 triliun. 

Irfa Ampri mengatakan laporan kajian menunjukkan bahwa sumber daya publik internasional dan nasional memainkan peran yang saling melengkapi dalam mendukung prioritas-prioritas nasional. Hal itu dapay membangun kerangka tata kelola yang efektif untuk mendorong kerja sama antara mitra pembangunan internasional dan nasional.

Direktur Climate Policy Initiative, Jane Wilkinson, menambahkan hasil itu menunjukkan bahwa pendanaan untuk perubahan iklim di Indonesia sudah baik. Menurutnya nilai pendanaan tersebut akan terus meningkat seiring dengan dimplementasikannya kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan terkait perubahan iklim tersebut.

Namun, hasil analisisnya mengindikasikan bahwa masih terdapat pendanaan perubahan iklim yang belum berhasil dicairkan di Indonesia. "Sangat penting untuk mengatasi hambatan yang ada agar sumber daya berharga ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membantu Indonesia mencapai target penurunan emisi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: News Editor
Terkini