Perusda Balikpapan Alihkan Negosiasi Gas ke Chevron

Bisnis.com,19 Feb 2014, 16:54 WIB
Penulis: Rachmad Subiyanto

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Perusda Balikpapan dikabarkan mengalihkan negosiasi suplai gas untuk dijadikan bahan bakar pembangkit listrik dari Virginia Indonesia Company (Vico) kepada Chevron Indonesia Company (Cico).
 
Vice President of External Relations SKK Migas Elan Biantoro mengatakan negosiasi harga antara Perusda Balikpapan dan Vico dikabarkan deadlock sehingga perusahaan daerah pelat merah itu mengalihkan negosiasi kepada Chevron Indonesia.

“Negosiasinya dialihkan kepada Chevron karena juga memiliki sumur yang dekat dengan Balikpapan seperti di Sepinggan dan sekitarnya,” ujarny, Rabu (19/2/2014).
 
Kabar terakhir, menurut Elan, negosiasi ini sudah tidak masuk dalam agenda di Vico dan justru masuk di Chevron.

Demikian juga dengan divisi komersial di SKK Migas juga sudah mengarahkan diskusi untuk negosiasi harga antara Perusda Balikpapan dan Chevron.
 
Kepala Urusan Humas SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Yanin Kholison mengatakan isu yang berkembang sebenarnya bukan lagi masalah harga yang tidak ada titik temu melainkan juga adanya masalah teknik di lapangan.

Karena sumur gas Lamaru-1 yang akan dimanfaatkan tersebut memiliki cadangan gas yang kecil, Vico harus mengeluarkan investasi untuk menarik gas keluar.
 
Hal ini seolah bertolak belakang dengan kesepakatan kerja sama yang dilakukan oleh Perusda Balikpapan dan Vico pada 2012.
Ketika itu, Direktur Utama Perusda Balikpapan Poerbawidjaya mengatakan kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan produksi listrik daerah sehingga tingkat elektrifikasi juga meningkat.

Pemanfaatan gas tersebut, imbuh Poerba, sudah direncanakan sejak 5 tahun yang lalu.
 
Poerba menambahkan sumur gas ini sudah tua sehingga kurang ekonomis menurut Vico untuk dieksploitasi. Data sementara menyebutkan, terdapat potensi gas sekitar 1,4 juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day / MMSCFD).

Potensi ini diperkirakan mampu mendukung pembangkit listrik sebesar 5MW selama 3 tahun hingga 4 tahun ke depan.
 
Pembangunan pembangkit saat ini sedang masuk dalam proses instalasi yang dilakukan oleh konsorsium dengan nilai sekitar US$9 juta.

Setelah penandatanganan ini, rencananya akan segera dirumuskan perjanjian jual beli gas (PJBG) utamanya mengenai harga gas. Sayangnya, Poerba enggan menjawab ketika dikonfirmasi mengenai perkembangan negosiasi ini.
 
Berdasarkan estimasi, pengelolaan  gas milik Vico tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik sampai 5.000 pelanggan khususnya bagi masyarakat di kawasan Balikpapan Timur.

Selain itu, penambahan listrik tersebut juga akan meningkatkan rasio elektrifikasi di Balikpapan yang pada 2010 telah mencapai 89,45%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini