Wakil Kerajaan Inggris Puji Ekonomi Indonesia

Bisnis.com,19 Feb 2014, 14:44 WIB
Penulis: Anggi Oktarinda
Gedung pencakar langit sebagai indikator pertumbuhan ekonomi/Wordpress

Bisnis.com,  JAKARTA--Ketua Satuan Kerja Pemerintah Inggris untuk Asia Lord Powell memuji perekonomian Indonesia yang diperkirakan dapat tumbuh menembus 5% di tengah gejolak perekonomian global saat ini.

Hal itu dikemukakan Powell saat mengunjungi Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres di Jakarta, Rabu (19/2/2014). Kepada Boediono, Powell juga memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Powell, Indonesia adalah contoh negara yang memiliki stabilitas politik yang baik dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat baik. Pada tahun ini, ekonomi Inggris diperkirakan tumbuh 1,3%,” ujar Powell sebagaimana dirilis laman resmi Wakil Presiden RI, Rabu(19/2/2014).

Powell menambahkan bukan hanya kondisi Indonesia melainkan kondisi Asia secara umum sangat menarik perusahaan Ingrris untuk berinvestasi. Kepada Boediono, Powell mengungkapkan keyakinannya bahkan akan ada banyak perusahaan Inggris yang berinvestasi di Asia.

"Kondisi Asia secara umum dapat dikatakan baik, perdamaian dan risiko politik lebih rendah dibandingkan negara-negara di kawasan Timur Tengah,” ujar Powell.

Pemimpin Jardine Matheson, salah satu perusahaan terbesar di Inggris, tersebut juga mengatakan akan meningkatkan investasinya di Indonesia. “Saat ini fokus Jardine di otomotif, perkebunan dan pertambangan. Kami menjajaki pembangunan hotel di Bali,” ujar Powell.

Sementara itu, Wapres Boediono mengatakan Indonesia saat ini sedang menata konsep strategi industri yang lebih baik untuk menarik lebih banyak investor menanamkan modalnya di Indonesia. Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah juga sedang terus berupaya membangun dan memperbaiki infrastruktur guna menekan biaya logistik.

“Saya berharap akan banyak investor dari Inggris yang berinvestasi di Indonesia,” tutur Wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini