Aktivitas Manufaktur China Alami Kontraksi Ancam Ekonomi Asia

Bisnis.com,20 Feb 2014, 12:09 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Manufaktur China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Aktivitas pabrik di China kembali menurun selama Februari sehingga memicu kekhawatiran terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pasar di kawasan Asia.

Indeks Markit/HSBC Purchasing Managers (PMI) China turun ke level terrendah dalam tujuh bulan menjadi 48,3 pada Februari, dari posisi January pada 49,5. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi sedangkan kalau di atas angka itu berarti ekspansi.

Perayaan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada 31 Januari dan berakhir pada awal Februari berpengaruh terhadap kinerja produksi. Pasalnya banyak pabrik yang tutup dan pertokoan libur karena karyawannya ikut merayakan hari besar tersebut.

Indeks Saham Gabaungan Shanghai Composite melamah dan sejumlah bursa Asia juga ikut loyo akibat penurunan aktivitas manufaktur itu. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun hingga 2,71% setelah laporan PMI keluar sebagaimana dikutip Reuters.com, Kamis (20/2/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini