Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga riset Pusat Data Bersatu menyatakan tingkat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo "mentok" di kisaran 30% berdasarkan rangkaian survei yang diselenggarakan sejak awal tahun lalu.
"Calon presiden yang paling menonjol di masyarakat saat ini adalah Jokowi, tapi sampai saat ini elektabilitasnya mentok di kisaran 30%," kata Peneliti PDB Didik J Rachbini dalam paparan bertajuk Publikasi Hasil Survei Serial PDB: Indonesia Mencari Pemimpin di Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Dalam survei terakhir yang digelar 7-10 Februari 2014, lembaga riset itu mencatat elektabilitas Jokowi mencapai 31,8%, fluktuatif sejak September 2013 di kisaran 30%-40%.
Sementara itu, Prabowo Subianto menempati urutan kedua dengan elektabilitas yang berbeda jauh yakni 12,8%, disusul dengan Dahlan Iskan sebesar 5,8%, Wiranto 5,6%, Jusuf Kalla 3,3%, Megawati Soekarnoputri 2,8%, Aburizal Bakrie 2,2% , Anise Baswedan 2,2%, Mahfud MD 1,7% dan Hidayat Nur Wahid 1,3%.
"Meski demikian, 30% itu masih cukup tinggi karena dia tinggi di media juga," papar Didik seperti dikutip Antara.
Dia menyebutkan belakangan ini media juga mengkritisi Jokowi karena sejumlah kasus, misal kasus bus karatan atau gagal mengatasi banjir. Kasus semacam itu pulalah yang menurut dia membuat elektabilitasnya turun naik.
Riset yang dilakukan dengan wawancara melalui telepon (telepolling) itu mengambil sampel 1.200 responden dari 15 kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Balikpapan, Makassar, Banjarmasin, Mataram, Ambon dan Jayapura.
Responden dipilih secara acak dengan margin of error kurang lebih 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Menurut catatan Bisnis, dalam berbagai survei elektabilitas Jokowi pada September 2013 mencapai 36%, Oktober 2013 elektabilitasnya naik menjadi 37,6%, November 2013 turun sekitar 33,5% dan Januari 2014 kembali turun menjadi 28%, sedangkan pada Februari 2014 mencapai 31,8%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel