Betulkah Bandara Kertajati Bakal Tak Digemari Orang Jakarta? Ini Prediksinya

Bisnis.com,23 Feb 2014, 14:39 WIB
Penulis: MG Noviarizal Fernandez
Ilustrasi-Bandara Soekarno-Hatta

Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat direncanakan beroperasi mulai tahun depan.

Namun, Bandara Kertajati Majelangka yang rencananya dibangun dengan konsep smart aero city ini diprediksi tidak akan terlalu disukai orang Jakarta, baik warga biasa maupun kalangan pebisnis.

Dalam konsepnya, Bandara Kertajati menjadi bagian dari kota terintegrasi yang ramah terhadap lingkungan yang berdiri di atas lahan dengan total luas mencapai 5000 ha. Selain bandara, kawasan ini akan menjadi lokasi perdagangan dan industri.

Keberadaan bandara tersebut menurut Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay memiliki peranan strategis.

Dikatakan dia, Minggu (13/2/2014), Bandara Kertajati bisa mengurai kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang sudah mencapai 63 juta penumpang per tahun.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sukono membenarkan keberadaan bandara tersebut bisa mengurai kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang sudah overkapasitas.

Jika pun seluruh revitalisasi terminal Bandara Soekarno-Hatta selesai, itu baru bisa menampung 47 juta penumpang per tahun.

“Tapi kalau soal bandara di Majalengka, itu domainnya pemerintah. Hanya saja keberadaan bandara itu bisa membantu mengurai kepadatan di Soekarno-Hatta,” tuturnya.

Namun, menurut konsultan penerbangan dari CSE Aviation Edwin Soedarmo, lokasi bandara yang jauh dari Jakarta bisa menyebabkan warga yang tinggal dan berbisnis di Ibu Kota enggan menumpang pesawat di Majalengka.

Otomatis, penumpukan penumpang diperkirakan akan tetap terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.

Kertajati diperkirakan hanya bakal diakses oleh warga yang tinggal di Jawa Barat.

“Meski demikian, percepatan pembangunan sisi darat terminal patut dilakukan sesegera mungkin agar bandara tersebut bisa beroperasi,” kata Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini