Survei Oslo University, Jokowi Tokoh Populis

Bisnis.com,25 Feb 2014, 18:30 WIB
Penulis: Akhirul Anwar
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian UGM bekerja sama dengan Oslo University Norwegia mengungkap kondisi demokrasi Indonesia 2013 yang salah satu temuannya adalah politik Indonesia mengarah pada populisme.

Strategi politik populisme adalah memperluas basis dukungan pro rakyat dengan cara membuat koneksi langsung antara pemimpin dengan rakyat. Politik seperti ini memunculkan memanjakan kalangan bawah dengan memunculkan apa yang disukai rakyat. Selain itu aktornya berupaya menyederhanakan kebijakan.

Menurut Rektor UGM Pratikno, strategi populis sangat efektif untuk mobilisasi pemilih karena harus mendekat langsung kepada kalangan grassroot tanpa perantara atau tanpa patron. Tapi cara seperti ini perlu dikritisi karena setelah menang belum tentu populis lagi.

Sebenarnya cara berpolitik seperti ini dekat dengan tipe kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Tokoh terpopuler dalam seabrek survei capres tersebut memang unggul dalam hal interaksi langsung dengan kalangan bawah.

Pratikno menilai Jokowi yang juga sebagai alumni UGM menjadi orang yang populer karena dinamika demokrasi yang menuntutnya seperti itu. "Itu kan mekanisme demokrasi," katanya disela-sela pemaparan hasil survei demokrasi Indonesia di Gedung Nusantara V DPR RI Jakarta, Selasa (25/1/2014).

Yang terpenting, lanjut Pratikno, populisme seharusnya menjadi ideologi populis yang memperjuangkan kesejahteraan rakyat, bukan hanya sekedar cuma memobilisasi pemilih untuk memenangkan pemilu saja. Oleh karena itu populisme juga perlu kehadiran negara.

Pengamat Politik UGM Ari Dwipayana menanggapi hasil survei tersebut mengatakan populisme memungkinan politisi menjangkau ke bawah untuk berinteraksi langsung dengan kalangan grassroot.

"Ini bentuk baru perpolitikan langsung ke bawah dengan menghasilkan kesejahteraan. Dalam kerangka pemikiran masyarakat ada pergeseran ekspektasi yang cukup besar, kesejahteraan itu adalah harapan yang muncul dalam proses politik," katanya.

Ekspektasi yang berkembang di masyarakat, mengharapkan pelayanan publik yang lebih baik dan kebutuhan dasar yang lebih baik ketika ada politikus datang ke daerahnya. Sehingga dalam penelitian tersebut politik Indonesia sudah bergeser dari Patronase yang berbasis birokrasi kepada populisme yang cenderung terjun langsung ke kalangan bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini